Minggu, 31 Desember 2017

Naik Grab, Siapa Takut!



Hari minggu kemarin saya hendak berkunjung ke Rumah STIFIn Teh Esa dan Kang Chalim di daerah Cipageran. Saya pun mencoba pesan jasa transportasi online. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya, pernah saat Study Tour dari sekolah tempat saya mengajar, SMK Persis 02 Bandung saya naik jasa transportasi online juga. Hanya yang pesan dan ngurus semua siswa saya, Falah. Jadi, saya tinggal duduk manis dan sampai di tempat tujuan.
Rencana saya berangkat pukul 7 pagi. H-1 saya unduh dulu aplikasinya di play-store. Saya unduh dua, Grab dan Gojek/Gocar. Malamnya saya cek lokasi sekaligus ongkosnya. Saya usahakan memilih lokasi yang tepat, repot kan kalau harus nyasar atau nunggu lama karena pengemudinya muter-muter dulu. Alhamdulillah, ada produsen topi (perusahaan paman saya) di GPS, dan tempat tujuan saya juga ada Rumah STIFIn Cipageran.

Pemesanan ke-1
Sekitar pukul 7 pagi lebih dikit (biasa ngaret) memang targetnya maksimal pukul 8 sudah berangkat, saya pun memesan Grab, saya pilih Grab karena menurut saya lebih simpel aplikasinya. Kalau masalah ongkos, saya rasa sama saja. Namun, lain kali saya akan coba Gojek/Gocar atau aplikasi yang lain juga boleh. Lumayan lama menunggu pengemudi yang menerima pesanan kami. Dapatlah Toyota Calya, kami ber-4 dan 2 bocah naik. Mobil sudah tiba saat di aplikasi 5 menit lagi. Makanya aneh ini bukan ya? Alhamdulillah bapaknya baik dan ramah sampai di tempat tujuan meskipun muter-muter dulu nyari gerbang tol di Rancamalang. Tadinya mau cepat sampai, tapi kami pun kurang paham kalau memang tak ada gerbang di sana. Saya kasih bintang 5 untuk Pak Erwin, terima kasih.

Pemesanan ke-2
Setelah selesai berkunjung saya pun pesan lagi grab. Setelah beberapa kali memesan, akhirnya menyahutlah pengemudi Honda Brio (Ibu-ibu), terlihat di peta dekat ke lokasi penjemputan. Saya juga senang bisa dapat pengemudi perempuan, biasanya memang jarang. Si ibu pun dalam perjalanan menjemput kami, kirim pesan.
Pengemudi         : ada nomor yang bisa dihubungi?
Saya                   : 0898XXXXXXX
Pengemudi         : Maaf, saya terjebak macet.
Saya                   : Iya, gpp
Pengemudi         : tolong cancel
Itu kurang lebih percakapan saya dengan si ibu pengemudi. Saya pun batalkan pemesanan atas permintaan pengemudi. Padahal kalau gak bisa jemput ya jangan nyaut. Namun, mungkin hal ini biasa dalam dunia jasa transportasi online. Saya pernah dengar kalau pengemudi yang membatalkan biasanya kena denda atau pengurangan poin. Entahlah. Saya segera membatalkan agar urusan kami masing-masing lancar.

Pemesanan ke-3
Saya pun langsung pesan yang ketiga kalinya. Tidak lama langsung dapat Daihatsu Ayla. Alhamdulillah, meskipun sepertinya lebih jauh dari pengemudi yag membatalkan tapi pengemudi sangat sigap dan sudah hafal jalan. Kami pun tiba di rumah saat Zuhur. Saya pun beri bintang 5, terima kasih Pak Ario.

Just share. Semoga bermanfaat (IF)

Sabtu, 30 Desember 2017

Sudahkan Anda Punya Resolusi untuk Tahun Mendatang?

Desember dua ribu tujuh belas sebentar lagi berlalu meninggalkan kita. Sudahkah kita punya resolusi di tahun mendatang yang sebentar lagi menghampiri. Kita semua pasti ingin hidup yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain. Kita juga tidak ingin kan hidup ya begitu-begitu saja tanpa ada peningkatan. Coba cara berikut untuk meningkatkan kualitas hidup.

1. Evaluasi.
Kira-kira apa saja nih yang salah dan harus pebaiki. Bisa juga kita bilang Muhasabah Diri. Biasakan catat ya! Jadi bisa satu per satu dicari solusinya dan diselesaikan. Jangan hanya urusan dunia ya, misal pekerjaan dan karier. Namun penting juga evaluasi untuk akhirat kita, misal seberapa baik kualitas ibadah kita, dll.
 
2. Tetapkan Target

Setelah evaluasi, maka yang harus kita lakukan adalah tetapkan target yang akan kita capai di tahun mendatang. Targetnya harus konkret ya, misal: "Tahun depan saya mau bangun rumah." Lebih bagus kalau spesifik dengan bulannya.

3. Buat Daftar Target
Tulis apa saja yang akan kita capai di buku catatan. Nanti saat target itu tercapai, kita bisa coret satu per satu.

4. Tempel Target di Dinding
Kalau perlu tulis di dinding dengan ukuran besar, agar setiap saat kita melihat dan membacanya.Kita pun akan tergugah dan semangat untuk menyelesaikan target itu dengan cepat.

5.Konsisten
Ini yang biasanya paling sulit dilakukan, yaitu kita konsisten dalam menjalankan resolusi. Hal ini pulalah yang membuat orang-orang gagal. Resolusinya pun tidak terwujud. Maka tetapkan dalam hati kalau kita benar-benar ingin mewujudkan resolusi yang sudah kita rancang. 

Semoga kita selalu dimudahkan menjadi manusia yang lebih baik secara kualitas dunia dan akhirat. Semoga bermanfaat. (IF)