Sabtu, 29 September 2018

[BLOG TOUR BLACK LEATHER JACKET] Give Away Time

Hallo, readers! Hai! Hai!
Sedih deh hari ini hari terakhir ngehost dari sekian rangkaian blog tour di blog ini.

Ya, hari ini saya mau bagikan gratis 1 eksemplar Novel Black Leather Jacket karya Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah. Yeay!!! Hurray!

Mudah-mudahan kamu ya yang beruntung dapet novelnya. Ada syaratnya? Iya dong ada, silakan ceki-ceki ya!

1. Follow blog dan akun IG @imie_sidiq sama akun IG penulis BLJ @ifnurhikmah dan @adit_adit
2. Repost banner di atas tandai @imie_sidiq sertakan tagar #novelblackleatherkacket #hostimietwigora
3. Tulis nama, domisili, penulis favorit, dan Jawab pertanyaan ini di komentar blog. Kamu lebih suka pasangan yang seperti apa?
a. Berpenampilan rapi dan berdasi, tapi kaku dan kurang perhatian; atau sebaliknya
b. Berpenampilan santai terkesan asal-asalan, tapi sangat perhatian.
Jelaskan alasannya ya😉

Udah gitu aja, gampang kan?! Tunggu apa lagi? Ayo ikutan semoga beruntung😍😘
Periode GA 30 September sampai 6 Oktober 2018.





[BLOG TOUR BLACK LEATHER JACKET] RESENSI NOVEL

Selamat siang readers! Gak kerasa udah siang aja. Malah hampir senja nih. Maaf ya tadi sudah siap nih, tapi ada gangguan. masa udah beres kehapus semua. kan sedih. hiks..hiks.. ini suasana mendukung juga lagi. Siang ini di tempat saya mendung nih? di tempat kalian gimana? Kalau mendung sih enaknya diem aja di kamar: ngopi dan baca novel romance.

Akhirnya hari ini agenda saya mengulas novel keren ini. Yuk kita identifikasi novelnya,

JUDUL                                   : BLACK LEATHER JACKET
PENULIS                               : ADITIA YUDIS & IFNUR HIKMAH
PENERBIT                            : RORO RAYA SEJAHTERA (TWIGORA)
GENRE                                  : ROMANCE
JUMLAH HALAMAN         : 370 HLM
ISBN                                       : 978-602-51290-5-6
HARGA                                 : RP  88,000



Sekarang yuk ah, kita intip blurbnya:


SETIAP CINTA BUTUH REVISI
Laura tak punya alasan untuk menyukai Aidan. Pertama, novel debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller. Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura: lelaki itu hanya penulis romance (genre yang dibencinya!) bermodal tampang. Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya. Tahu apa lelaki itu soal menulis novel berkualitas?
Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu punya pengetahuan luas tentang thriller, genre cerita favorit Laura. Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie! Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan—dan belakangan tanpa dia sadari… cinta.
Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang perasaannya, lelaki itu menghilang. Membiarkan proyek menulis mereka terbengkalai begitu saja—seolah tak ada artinya. Alih-alih marah, Laura merasa sangat kecewa dengan sikapnya itu. You’re breaking my heart, Aidan, and the saddest part is… you don’t even know about it.

RESENSI
Novel ini dibuka dengan suasana ruang makan sebuah keluarga. Tak biasanya tiga orang yang punya hubungan darah itu duduk bersama dalam satu meja. Kalau pun iya, sudah lama sekali. Saat ibu Aidan dan Allan masih hidup. Richard—paman merekalah yang mengambil alih tanggung jawab pada keluarga kecil itu.
Pagi itu Aidan telah menyediakan hidangan istimewa bagi keluarga kecilnya: lontong sayur. Walaupun agak ragu akan rasanya Allan dan Richard akhirnya mencicipi masakan Aidan. Menu pagi itu mengingatkan mereka pada masakan ibu Aidan dan Allan. Memang itulah maksud Aidan menyajikannya. Agar Richard dan Allah mengingat kembali ibunya. Lalu mengijinkan untuk cuti dari bisnis besar keluarga Haryanto untuk merampungkan novel ibunya. Richard—kepala keluarga memang mengijinkan. Namun tak disangka malah kakaknya—Allan sepertinya tidak.

“Sekali saja seumur hidup, biar aku melakukan hal yang benar-benar aku inginkan.” Aidan memohon. Kakaknya memandangnya sengit. Orang yang dia pikir akan paling mendukungnya, kini malah menghalanginya (hal. 7).

Berbekal ijin dari Richard, Aidan pun terus maju. Black Leather Jacket—novel debutnya sukses dan jadi best seller dengan beberapa kali cetak ulang. Bahkan, novel dengan ide cerita mendiang ibunya ditawrakan untuk digubah menjadi film.
Ternyata tak semua senang dengan keberhasilan Aidan. Laura—penulis senior merasa terganggu dengan kehadiran penulis baru—Aidan. Ditambah lagi masalah yang tengah dihadapinya. Novel Laura yang hampir rampung, dipaksa mandeg karena keinginan Mya—sang editor. Mya menyarankan menyisipkan romance pada novel thriller Laura. Lagi-lagi Aidan yang disodorkan untuk membantu Laura. Laura tentu saja tidak terima dibantu atau disandingkan dengan Aidan yang hanya pendatang baru di dunia kepenulisan. Dengan berbagai pertimbangan, Laura pun menyerah dengan menerima Aidan menyempurnakan Brown Eyes Don’t Lie. Apa selanjutnya yang terjadi pada mereka? Penasaran gak? Apa Aidan selamanya akan menjadi penulis? Atau kembali meneruskan kerajaan bisnis Haryanto? Terus Laura gimana? Baca sendiri deh kisahnya. Dijamin gak akan nysesel deh. Aslinya seru banget.
Black Leather Jacket ini novel terbaik kedua lho dalam event yang diadakan Twigora. Kategori: Sweet And Spicy Romance pada tahun 2016. Twigora emang gak salah pilih. Selain kisah cinta Aidan dan Laura, ada kisah cinta lain yang menghiasi novel bergambar pria berjaket kulit di cover depannya ini. Eh, ngomong-ngomong soal gambar cover, jadi inget Aidan. Ya ampun, itu Aidan di sampul depan keren banget. Setuju gak, readers?! Sepakatlah ya?! Harus! (hahaha maksa banget ya eyke)
Oke, kembali ke laptop. Pertama, kisah Allan dan Claudia; kedua: kisah Richard dan Lani; ketiga: Ibu dan Pak Haryanto (orangtua Aidan dan Allan); keempat: Pram dan Ayu (di novel BLJ); dan kelima: Patrick dan Hessy (di novel BEDL). Selain cinta sepasang kekasih, di novel ini kuat juga menggambarkan kekuatan cinta ke keluarga, serta cinta pada hobi dan pekerjaan. Semua bentuk cinta itu ternyata jika disatukan akan berujung konflik yang pelik. Inilah salah satu keistimewaan novel ini. Dalam keadaan yang rumit ini si tokoh dituntut memilih. Tentu saja tidak gampang. Pasti ada yang tersakiti dalam pilihannya.  Jleb banget kan. Maunya sih gak ada yang jadi sakit gegara kita. Apalagi orang yang paling kita sayang. Cie..ciee..
Secara tidak langsung novel ini mengenalkan kepada pembaca tentang dunia menulis dan penerbitan. Bagaimana proses revisi dan editing. Bagaimana cara berkolaborasi dalam menghasilkan sebuah karya. Duet menulis ini juga dilakukan oleh Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah dan tulisan mereka berhasil jadi satu. Menjadi satu jiwa dalam Black Leather Jacket. Sudut pandang orang ketiga dalam novel ini sangat membantu menyatukan dua kepala yang berbeda.
Saya mendapati beberapa kesalahan dalam novel ini. Berupa saltik atau ejaan. Namun tentu saja tidak begitu berarti.
Dia langung memasang ekspresi defensif. (hal. 15)

Mengikutin berbagai saran dan tiap yang dia temukan di dunia maya. (hal. 32)

Butuh limat menit mengitari... (hal. 65)

Itu hanya pengamatan dan komentar subyektif. (hal.92)

...terus menyecarnya dengan banyak pertanyaan...(hal. 234)

...ke cangkir-cangkir dihadapan Laura dan Aidan. (hal. 237)

...dia berniat kembali ke sini namun semua hanya tinggal rencana. (hal. 244)

Satu lagi yang paling penting dalam sebuah karya, yaitu pesan penulis yang hendak disampaikan ke pembaca. Dari pesan ini akan menjadi pelajaran yang berharga bagi para pembacanya. Adapun amanat dalam yang tersurat dan tersirat dalam novel di antaranya:
  1. Kekayaan tidak selamanya membuat orang senang dan nyaman menjalani hidupnya.
  2. Sesekali kita bisa meluangkan waktu untuk mengerjakan hal yang benar-benar kita sukai.
  3. Berpikirlah matang sebelum memutuskan sesuatu. Pikirkan konsekuensi baik maupun buruknya. Bahkan pikirkan pula dampaknya bagi orang lain.
  4. Selalu berbuat baik pada orang lain walaupun orang tersebut pernah menyakiti atau bahkan tak pernah menyukai kita.
  5. Sukses karier atau apa pun akan tergantung pada usaha yang kita lakukan. Tunjukan kemampuanmu. Inilah saya, bukan ini bapak saya.


QUOTES

“Orang paling beruntung di dunia ini pasti yang bisa menikahi orang yang mereka cintai.”

“Dan jatuh cinta menjadi hak siapa saja. Termasuk, bagi dia yang memutuskan untuk mencintai sekali saja seumur hidup.”

“Sekali saja seumur hidup, biar aku melakukan hal yang benar-benar aku inginkan.” –Aidan (hal. 7)

“Sehebat apa pun seseorang, kadang dia butuh bantuan orang lain biar bisa melihat dari sudut pandang berbeda.”



Baiklah, selesai juga. Tibalah bagian yang paling saya tidak suka. Photo Challenge. Namun, suka tidak suka; mau tidak mau harus dilakukan, readers. maaf ya gak bakat nih.


Dokumen Pribadi

Ya udah, readers udah dulu ya. Jangan lupa ya, besok GIVE AWAY. Mampir juga di postingan sebelumnya, ada wawancara eksklusif saya dengan Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah. 

Bye readers! Love you so much... 


Cek juga ya blog keren di bawah ini: 

28-30SEPTEMBER 2018 : ILMI FADILLAH
Url Blog: http://ilmifadillah.blogspot.com [KAMU LAGI DI SINI READERS]

1 – 3 OKTOBER 2018 : NATHALIA DP
URL Blog: http://nathaliabookshelf.blogspot.com

4 – 6 OKTOBER 2018 : NOLA
Url blog: https://canolareads.wordpress.com

7 – 9 OKTOBER 2018 : ASTRID CITRALOKAM
Url Blog:  dateabook.blogspot.co.id.

10 – 12 OKTOBER 2018 : PUTU RINI CIPTA RAHAYU
URL Blog : rinspiration95.blogspot.com

13 – 15 OKTOBER 2018 : ASRI RAHAYU MS
URL Blog: www.peekthebook.com

16 – 18 OKTOBER 2018 : ADYTA DHEA PURBAYA
Blog : adytapurbaya.blogspot.com

Kamis, 27 September 2018

[BLOG TOUR BLACK LEATHER JACKET] Wawancara dengan Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah


Pagi readers! udah pada sarapan belum? Saya sih udah. Serabi telor spesial. Lumayan buat ngeganjal perut. Siap nge-host deh. 

Seneng banget bisa berkesempatan mewawancarai duo penulis Black Leather Jacket. Awalnya saya bayangin penulis yang akrab dipanggil Kak Adit sama Kak Iif ini kayak Aidan dan Laura di Black Leather Jacket. Eh, setelah kepoin akun instagramnya, ternyata mereka dua-duanya perempuan. Maaf ya Kak Adit yang cantik! Peace! 

Saya juga sebenarnya bernasib sama. Seringkali dianggap laki-laki kalau belum tahu saya. Masa dipanggil Kang. Meskipun nama saya Ilmi, saya perempuan ya. 

Dari pada basa-basi gak penting. ngalor-ngidul gak jelas langsung aja ya, kita simak wawancara dengan Kak Adit dan Kak Iif.

Apa kabar Kak Adit dan Kak Iif? Aku suka ceritanya walaupun ditulis oleh dua orang, terasa menyatu. Boleh bagi-bagi tips Kak biar bisa kompak nulis duet kayak di Black Leather Jacket?

Kak Adit:
Terima kasih, Ilmi! Mengenai tips, mungkin aku akan berbagi sedikit aja tentang menulis duet. Menulis duet itu bukan untuk semua orang. Aku sering dengar dua penulis yang sama-sama oke, bikin proyek nulis bersama, dan akhirnya gagal. Punya cerita, kerangka, karakter yang jelas saja enggak cukup untuk bikin sebuah duet terwujud. Bakal ada banyak kompromi, dari segi waktu juga ego. Jadi, tips dariku kalau ingin menulis duet adalah dengan niatan berbagi (dengan partner duet), belajar dan berkembang bersama. Kalau kamu dan partner duetmu bisa menyelaraskan hal itu ditambah dengan komitmen serta visi yang jelas, itu bisa jadi pondasi yang kuat dalam menulis duet. 

Kak Iif: 
Kabar baik, Ilmi. Soal menulis duet sebenarnya susah-susah gampang, sih. Gampang karena ada teman berbagi jadi enggak pusing sendiri. Tapi, susahnya itu nyatuin dua kepala yang beda banget. Di sini kita harus saling terbuka satu sama lain, dan sejak awal sudut pandangnya harus sama jadi ketika menulis, ceritanya tetap satu, enggak jalan masing-masing.

Siapa sih pertama kali mencetuskan ide menulis novel tentang dunia penulis dan penerbitan? Apakah ide cerita dari pengalaman pribadi?

Kak Adit: 
Aku enggak ingat siapa yang mencetuskan ide ini terlebih dahulu, tapi waktu itu kami sama-sama lagi menggemari aktor Aidan Turner. Kami ngobrol ngalor-ngidul sambil nonton serial yang dia turut serta, dan terus muncul aja ide menulis ini. Hahaha.

Kak Iif:
Siapa yang pertama enggak ingat, ya. Tapi kami memang suka ngobrol random tentang apa aja, dan seringnya hasil obrolan random itu bisa dijadiin cerita. Seingat aku, Adit yang lebih sering ngajuin 'kita tulis aja yuk' trus aku ikut-ikut aja.

Di proses kreatif disebut-sebut nama Danis. Kalau boleh kepo siapa sih Danis itu?

Kak Adit:
Danis itu mediator aku dan Iif, kalau kami berdua lagi beda pendapat. Danis juga fan Richard yang nomor satu.

Kak Iif:
Salah satu teman kami. Sejak awal, dia sudah jadi orang pertama yang baca naskah ini, termasuk ngedampingin kami saat nulis. Dia juga kritikus pertama novel ini. Banyak detail yang aku dan Adit skip, tapi diingetin sama Danis.

Kak Adit mengidolakan Ahmad Tohari, Umar Kayam, dan Ted Chiang. Kalau Kak Iif siapa sih penulis favoritnya?

Kak Adit: 
Kami berdua juga penggemar JRR Tolkien. Pas lagi nulis Black Leather Jacket, kami sedang demen-demennya dengan beliau. hehehe.

Kak Iif:
Aku suka novel fantasi karya JRR Tolkien, CS Lewis, dan JK Rowling. Namun sehari-hari aku banyak baca novel romantis, chiclit, dan young adult. Beberapa nama yang aku suka Nicholas Sparks, Abby Glines, Cecilia Ahern, John Green, Jenny Han, dan kalau Indonesia aku suka Ika Natassa. Jadi, bacaannya Aidan yang suka novel romantis kurang lebih sama kayak aku, he-he.

Kalau Kak Adit dan Kak Iif ada di posisi Aidan dan Laura gimana sih? Apa akan menempuh jalan yang sama dengan cerita novel?

Kak Adit: 
Ada di posisi mereka, apa maksudnya diminta duet dengan orang yang kurang disuka? Hmm ... belum pernah mengalami kejadian seperti itu sih. Tapi kalau memang harus begitu, kurasa aku akan mencoba untuk tetap menulis bareng. Lagipula, pada situasi Aidan dan Laura, keduanya belum nyambung karena belum kenal. Ya, memang belum kenal jadi belum sayang, hahaha. Aku percaya sih, setiap orang yang disilangkan jalannya dengan kita pasti punya sesuatu yang menarik dan dibawa untuk menunjukkan sesuatu bagi hidup kita.

Kak Iif:
Kadang aku bisa ngelihat kalau aku se-straight to the point Laura. Kalau harus berantem, ya berantem, he-he. Apalagi kalau perjuangin hal yang kita yakinin. Tapi, buat keras kepalanya Laura, enggak deh. Bhay, haha. Begitu juga sama Aidan. Kalau aku jadi Aidan, selamanya bakal jadi penulis. This is my life, yah. Jadi, ya kenapa enggak ngelakuin hal yang benar-benar kita suka dan yakini?



Ya, sudah lima pertanyaan aja nih. belum puas kan kepoin dua penulis keren ini. Sebenarnya masih ada dua pertanyaan lagi nih. Tadinya niatnya cadangan. barangkali ada pertanyaan yang diulang. eh, alhamdulillah. Kak Adit dan Kak Iif menjawab dua pertanyaan ini loh. baik banget. dari pada dibuang sayang. mending ditampilkan saja ya di sini. Anggap bonus aja readers. Cekidot...

Di kehidupan nyata kira-kira ada gak sih orang yang sama kayak Richard? Memilih hidup sendiri selamanya karena mengorbankan cintanya demi keluarga.

Kak Adit:
Mungkin ada ... tapi aku sendiri belum pernah ketemu yang seperti Richard.

Kak Iif:
Mungkin saja ada, karena pilihan dalam hidup itu luas yah dan setiap pilihan ada sisi positif dan negatifnya. Jadi, besar kemungkinan ada orang yang rela mengorbankan cinta demi hal lain yang dianggap lebih penting, kalau bagi Richard, itu keluarganya. Dalam kasus lain, mungkin saja mengorbankan cinta demi karier, petualangan, pendidikan, apa pun, who knows?

Black Leather Jacket juga disebut-sebut dalam cerita sebagai karya pertama Aidan. Ada maksud tertentu gak sih di balik kesamaan judul novel itu?

Kak Adit:
Enggak ada maksud tertentu. Tapi selain jadi judul novel perdana Aidan, si jaket kulit hitam itu jadi semacam ciri khas Aidan, juga jadi salah satu hal yang bikin Aidan dan Laura tambah dekat. Jadi 'Black Leather Jacket' memang yang paling pas mewakili cerita ini.

Kak Iif:
Ketika baca, bakalan paham kenapa Black Leather Jacket ini penting banget dalam hidup Aidan dan Laura. Selain itu, kalau menurutku pribadi, aku punya filosofi ngasal soal Black Leather Jacket. Kelihatan kuat tapi sebenarnya butuh perhatian lebih, kalau enggak bakalan cepat rusak. Sama seperti hati. Sekuat apa pun kita, akan ada saatnya membutuhkan perhatian seseorang. Tsahhh

Seru kan readers?! masih penasaran gak sama kedua penulis ini. oke saya kasih profil singkat  mereka ya. silakan kepoin akun medsos mereka. 


ADITIA YUDIS
Lahir dan menetap di Lampung. Mulai menulis sejak tahun 2009 dan terus belajar hingga sekarang. Penulis favoritnya adalah Ahmad Tohari, Umar Kayam, dan Ted Chiang. Sejak tahun 2010 sudah beberapa bukunya yang diterbitkan, antara lain novel adaptasi skenario 7 Misi Rahasia Sophie (2014),Time After Time (2015),Senandika Prisma(2016), dan Potret (2017).
IG/Twitter: @adit_adit.

IFNUR HIKMAH
Pembaca di pagi hari, editor di siang hari, penulis di malam hari. Menetap di Jakarta dan berkutat dengan kehidupan remaja sepanjang hari karena tuntutan pekerjaan. Menulis agar tetap waras karena butuh menuangkan isi kepala ke dalam tulisan. Sejak 2013 sudah menerbitkan beberapa buku, di antaranya Mendekap Rasa (2013), Do Rio Com Amor (2015), Reborn (2016). Impian terbesar: interview Michelle Obama.
Instagram/Twitter: @ifnurhikmah/@iiphche

Terus pantengin Blog ini ya readers! masih ada ulasan sama give awaynya. Semoga beruntung. Bye kesayangan! 

Blog tour akan diadakan selama 30  hari dengan jadwal sebagai berikut:


19 – 21 SEPTEMBER 2018 : SEFFI SOFFI
Url blog : http://seffisoffi.blogspot.com

22 – 24 SEPTEMBER 2018 : ATHAYA
Url Blog: http://theboochconsultant.blogspot.co.id/

25 – 27 SEPTEMBER 2018 : GABRIELLA HALIM
URL blog : whatsgabyread.blogspot.com

28 – 30 SEPTEMBER 2018 : ILMI FADILLAH
Url Blog: http://ilmifadillah.blogspot.com [KAMU LAGI DI SINI READERS]

1 – 3 OKTOBER 2018 : NATHALIA DP
URL Blog: http://nathaliabookshelf.blogspot.com

4 – 6 OKTOBER 2018 : NOLA
Url blog: https://canolareads.wordpress.com

7 – 9 OKTOBER 2018 : ASTRID CITRALOKAM
Url Blog:  dateabook.blogspot.co.id.

10 – 12 OKTOBER 2018 : PUTU RINI CIPTA RAHAYU
URL Blog : rinspiration95.blogspot.com

13 – 15 OKTOBER 2018 : ASRI RAHAYU MS
URL Blog: www.peekthebook.com

16 – 18 OKTOBER 2018 : ADYTA DHEA PURBAYA
Blog : adytapurbaya.blogspot.com







Senin, 10 September 2018

[TEKS PROSEDUR] Tutorial Make Up Natural Untuk Remaja oleh Dini Zahrotul Jannah, dkk.





gambar: beautynesia.co
Bagi para remaja/pemula mungkin bertanya-tanya bagaimana cara bermake up dan apa saja yang diapakai agar terlihat natural dan tidak terlihat berlebihan /menor.
Berikut ini langkah-langkahnya:


  1.       Moisturizer
Digunakan supaya kulit kita terlihat lebih glowing, kenyal dan yang paling penting agar tidak kering. Cara pemakainannya diratakan ke seluruh bagian wajah.

2)      Sunscreen/sunblock
Digunakan agar kulit kita tidak terbakar sinar matahari. Cara pemakaiaannya diratakan ke seluruh bagian wajah.
 
3)      Foundation
Digunakan sebagai alas bedak sebelum kita menggunakan bedak supaya bedak itu tahan lebih lama. Cara pemakaiannya diratakan ke seluruh bagian wajah.
 
4)      Concealer
Digunakan pada bawah mata untuk menutupi kantung mata, bisa juga pada area kulit yang merah atau berjerawat. Cara pemakaiannya dioleskan hingga merata.
 
5)      Bedak
Diratakan ke seluruh bagian wajah jangan sampai ada yang belang terutama pada bagian leher bagi yang tidak memakai hijab.
 
6)      Highliter
Digunakan pad bagian hidung supaya terlihat lebih mancung. Cara pemakaiannya dioleskan hingga merata.
 
7)      Shading
Digunakan pada tulang pipi bagi yang wajahnya bulat supaya terlihat lebih tirus. Cara pemakaiannya dioleskan hingga merata menggunakan brush atau beauty blender.
 
8)      Blush on
Digunakan pada pipi bagian atas supaya terlihat fresh dan merona. Cara pemakaiannya dioleskan hingga merata menggunakan brush.
 
9)      Mascara
Digunakan pada bulu mata supaya terlihat lebih panjang, tebal, dan lentik tanpa menggunakan bulu mata palsu.
 
10)  Lip balm
Dioleskan pada bibir sebelum memakai lipstick supaya bibir menjadi lembab.
 
11)  Lipstick
Dioleskan secara merata pada bibir. Untuk remaja disarankan memakai lipstick yang berwarna bibir atau pink muda supaya lebih natural.
 
Demikian tutorial make up natural yang bisa kalian coba. Selamat mencoba.
Tugas Teks Prosedur

Kelompok : -Dini Zahrotul jannah
                                                             -Harits Yarisuha Nisa
                                                              -Hasna Nabila
                                                             -Natasya Azkia Rahmah
                                                             -Nur habibah
                                                             -Yulianti