Judul : Sepotong Cinta, Sepasang Sandal
Penulis : Mimosa Pudica
Terbit : 3 April 2018
Link : https://www.annida-online.com/sepotong-cinta-sepasang-sandal/
1. Sinopsis Cerpen
Cerpen karya Mimosa ini berkisah tentang seorang perempuan yang terpaut oleh seorang lelaki syahdu nan bersahaja. Lelaki yang dia langsung terima saat ia melamarnya. Anehnya, lelaki tersebut menyebutnya dengan sebutan sandal kiri. Ia tuliskan dalam sebuah mini surat berbentuk puisi yang ditujukan kepada tambatan hatinya. Perempuan yang sering disapa Ne ini tentu saja tersinggung. Menurutnya masih banyak kata-kata indah seperti bidadari hatiku, tulang rusukku yang hilang, atsau pasangan sayap misalnya. seperti yang diungkapkan Faris saat mengungkapkan cintanya. Namun, perempuan itu justru lebih memilih lelaki bersahaja yang menyebutnya sandal kiri. Namun runtuhlah segala keraguan setelah mendengar langsung alasan mengapa ia disebut sandal kiri. alasannya adalah kalau dumpamakan sebagai sepatu kaca maka mereka tak akan cocok. tambah lagi kebanyakan orang menanggalkan sepatu dan memaki sandal menuju rumah Allah. Maka mereka ingin bersama-sama meraih surganya dengan cinta yang sederhana.
2. Analisis Latar Tempat
No.
|
Kutipan
|
Latar Tempat
|
1.
|
Aku mulai mengalihkan perhatian dengan berselancar di dunia
maya. Membuka email, blog, juga facebook.
|
Latar
tempat dari cerpen ini di dunia maya, seperti email, blog, dan facebook.
|
2.
|
Ah, statusnya muncul paling atas di berandaku. Bismillah…
Memulai perjalanan pulang, kembali ke peraduan. Semoga selalu diiringi
ridho-Nya, bunyi statusnya. Bersahaja. Selalu begitu.
|
Latar
tempat dari cerpen ini di beranda facebook si aku (Ne)
|
3.
|
… ucapku sambil berlalu, meninggalkan Faris yang membisu di
halaman rumahku.
|
Latar
tempat dari cerpen ini di halaman rumah si aku (Ne)
|
4.
|
Pikirku masih melayang-layang jauh memikirkan itu semua ketika
kudengar suara langkah-langkah kaki di depan rumah.
|
Latar
tempat dari cerpen ini di depan rumah si aku (Ne)
|
5.
|
Ia datang dengan
senyum lebarnya, dengan salam yang seketika menyejukkan rumahku yang semula
terasa panas.
|
Latar
tempat dari cerpen ini adalah di rumah si aku
|
6.
|
Tanpa kata-kata aku
mengikutinya ke kamar. Ia langsung bersiap-siap hendak mandi rupanya.
|
Latar
tempat dari cerpen ini adalah di kamar si aku
|
3. Analisis Latar Waktu
No.
|
Kutipan
|
Latar Waktu
|
1.
|
Aku mencoba mengintip
dari jendela. Kulihat seorang lelaki melangkah mendekati pintu rumah. Dia
sudah sampai rupanya. Laki-laki itu, lelaki yang melamarku tiga bulan yang
lalu.
|
Latar
waktu dari cerpen ini disebutkan tiga bulan yang lalu
|
2.
|
“Kenapa tak
menanyakan kabarku?” tanyaku sedikit merajuk, berbalik menanyainya. Satu
minggu ia pergi meninggalkanku keluar kota karena urusan pekerjaannya, tetapi
tak terucap sepatah katapun darinya menanyakan keadaaanku.
|
Latar
waktu dari kutipan cerpen ini adalah satu minggu yang lalu
|
3.
|
Persis seperti ketika
aku kecil dulu, pengurus masjid mengusap-usap kepalaku dan anak-anak lain
setelah menyerahkan santunan anak yatim dari jamaah masjid kepada kami.
|
Latar
waktu di kutipan cerpen ini adalah saat si aku kecil dulu
|
4.
|
Sebelum ia selesai
mandi, aku telah selesai mengetikkan untaian kata-kata untuk membalas surat
mininya.
|
Latar
waktu pada kutipan ini saat ia mandi
|
4. Analisis Latar Suasana
No.
|
Kutipan
|
Latar
Suasana
|
1.
|
Aku tak marah, dan tak perlu marah. Hanya saja istilah sandal
itu sangat mengganggu pikiranku.
|
Latar
suasana/keadaan dalam cerpen ini adalah suasana hati atau pikiran yang terganggu
karena disebut sandal kiri.
|
2.
|
Aku mulai merasa sedikit panas. Lebih lama, kuamati lagi
wallpaper yang mengusik perhatianku itu. Kubaca lagi baris-baris kata dalam
surat mini tersebut. Mendalam. Kata-katanya sangat memukau, tentu saja
kecuali sebutan sandal itu.
|
Latar
suasana hati si aku yang sedikit panas
|
3.
|
Ia datang dengan
senyum lebarnya, dengan salam yang seketika menyejukkan rumahku yang semula
terasa panas.
|
Latar
suasana hati si aku yang berubah menjadi sejuk
|
4.
|
Dan usapan itu
selalu membuatku bahagia. Seperti sekarang, membuatku tersenyum lebih lebar
dan lebar.
|
Latar
suasana hati si aku yang selalu bahagia
|
Demikian hasil analisis latar pada cerpen Sepotong Cinta, Sepasang Sandal yang tersedia di annida. Semoga bermanfaat.
Catatan: Tulisan ini merupakan Tugas dalam Kelasa Menulis Online Madrasah Pena dengan materi "Meramu Latar Cerpen Yang Fiksi Agar Terasa Nyata" oleh Teh Tirani Rahma.