Akhirnya hari ini agenda saya mengulas novel keren ini. Yuk kita identifikasi novelnya,
JUDUL : BLACK LEATHER JACKET
PENULIS :
ADITIA YUDIS & IFNUR HIKMAH
PENERBIT
: RORO RAYA SEJAHTERA (TWIGORA)
GENRE : ROMANCE
JUMLAH
HALAMAN : 370 HLM
ISBN : 978-602-51290-5-6
HARGA : RP 88,000
SETIAP CINTA BUTUH REVISI
Laura tak punya alasan untuk menyukai Aidan. Pertama, novel
debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller. Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul
belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura: lelaki itu hanya
penulis romance (genre yang
dibencinya!) bermodal tampang. Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika
Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya. Tahu apa lelaki
itu soal menulis novel berkualitas?
Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu
punya pengetahuan luas tentang thriller,
genre cerita favorit Laura. Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie!
Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan—dan belakangan
tanpa dia sadari… cinta.
Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang
perasaannya, lelaki itu menghilang. Membiarkan proyek menulis mereka
terbengkalai begitu saja—seolah tak ada artinya. Alih-alih marah, Laura merasa
sangat kecewa dengan sikapnya itu. You’re breaking my heart, Aidan, and the
saddest part is… you don’t even know about it.
RESENSI
Novel ini dibuka dengan suasana ruang makan sebuah
keluarga. Tak biasanya tiga orang yang punya hubungan darah itu duduk bersama
dalam satu meja. Kalau pun iya, sudah lama sekali. Saat ibu Aidan dan Allan
masih hidup. Richard—paman merekalah yang mengambil alih tanggung jawab pada
keluarga kecil itu.
Pagi itu Aidan telah menyediakan hidangan istimewa bagi
keluarga kecilnya: lontong sayur. Walaupun agak ragu akan rasanya Allan dan
Richard akhirnya mencicipi masakan Aidan. Menu pagi itu mengingatkan mereka
pada masakan ibu Aidan dan Allan. Memang itulah maksud Aidan menyajikannya. Agar
Richard dan Allah mengingat kembali ibunya. Lalu mengijinkan untuk cuti dari
bisnis besar keluarga Haryanto untuk merampungkan novel ibunya. Richard—kepala keluarga
memang mengijinkan. Namun tak disangka malah kakaknya—Allan sepertinya tidak.
“Sekali
saja seumur hidup, biar aku melakukan hal yang benar-benar aku inginkan.” Aidan
memohon. Kakaknya memandangnya sengit. Orang yang dia pikir akan paling
mendukungnya, kini malah menghalanginya (hal. 7).
Berbekal ijin
dari Richard, Aidan pun terus maju. Black
Leather Jacket—novel debutnya sukses dan jadi best seller dengan beberapa
kali cetak ulang. Bahkan, novel dengan ide cerita mendiang ibunya ditawrakan
untuk digubah menjadi film.
Ternyata tak
semua senang dengan keberhasilan Aidan. Laura—penulis senior merasa terganggu
dengan kehadiran penulis baru—Aidan. Ditambah lagi masalah yang tengah
dihadapinya. Novel Laura yang hampir rampung, dipaksa mandeg karena keinginan
Mya—sang editor. Mya menyarankan menyisipkan romance pada novel thriller Laura.
Lagi-lagi Aidan yang disodorkan untuk membantu Laura. Laura tentu saja tidak
terima dibantu atau disandingkan dengan Aidan yang hanya pendatang baru di
dunia kepenulisan. Dengan berbagai pertimbangan, Laura pun menyerah dengan
menerima Aidan menyempurnakan Brown Eyes
Don’t Lie. Apa selanjutnya yang terjadi pada mereka? Penasaran gak? Apa Aidan
selamanya akan menjadi penulis? Atau kembali meneruskan kerajaan bisnis
Haryanto? Terus Laura gimana? Baca sendiri deh kisahnya. Dijamin gak akan
nysesel deh. Aslinya seru banget.
Black
Leather Jacket ini novel
terbaik kedua lho dalam event yang diadakan Twigora. Kategori: Sweet And Spicy
Romance pada tahun 2016. Twigora emang gak salah pilih. Selain kisah cinta
Aidan dan Laura, ada kisah cinta lain yang menghiasi novel bergambar pria
berjaket kulit di cover depannya ini. Eh,
ngomong-ngomong soal gambar cover, jadi inget Aidan. Ya ampun, itu Aidan di
sampul depan keren banget. Setuju gak, readers?! Sepakatlah ya?! Harus! (hahaha
maksa banget ya eyke)
Oke, kembali ke
laptop. Pertama, kisah Allan dan Claudia; kedua: kisah Richard dan Lani; ketiga:
Ibu dan Pak Haryanto (orangtua Aidan dan Allan); keempat: Pram dan Ayu (di
novel BLJ); dan kelima: Patrick dan Hessy (di novel BEDL). Selain cinta
sepasang kekasih, di novel ini kuat juga menggambarkan kekuatan cinta ke
keluarga, serta cinta pada hobi dan pekerjaan. Semua bentuk cinta itu ternyata
jika disatukan akan berujung konflik yang pelik. Inilah salah satu keistimewaan
novel ini. Dalam keadaan yang rumit ini si tokoh dituntut memilih. Tentu saja
tidak gampang. Pasti ada yang tersakiti dalam pilihannya. Jleb banget
kan. Maunya sih gak ada yang jadi sakit gegara kita. Apalagi orang yang
paling kita sayang. Cie..ciee..
Secara tidak
langsung novel ini mengenalkan kepada pembaca tentang dunia menulis dan
penerbitan. Bagaimana proses revisi dan editing. Bagaimana cara berkolaborasi
dalam menghasilkan sebuah karya. Duet menulis ini juga dilakukan oleh Aditia
Yudis dan Ifnur Hikmah dan tulisan mereka berhasil jadi satu. Menjadi satu jiwa
dalam Black Leather Jacket. Sudut
pandang orang ketiga dalam novel ini sangat membantu menyatukan dua kepala yang
berbeda.
Saya mendapati
beberapa kesalahan dalam novel ini. Berupa saltik atau ejaan. Namun tentu saja
tidak begitu berarti.
Dia
langung memasang ekspresi defensif. (hal. 15)
Mengikutin berbagai
saran dan tiap yang dia temukan di dunia maya. (hal. 32)
Butuh
limat menit mengitari... (hal. 65)
Itu
hanya pengamatan dan komentar subyektif. (hal.92)
...terus
menyecarnya dengan banyak pertanyaan...(hal. 234)
...ke
cangkir-cangkir dihadapan Laura dan Aidan. (hal. 237)
...dia
berniat kembali ke sini namun semua hanya tinggal rencana. (hal. 244)
Satu lagi yang
paling penting dalam sebuah karya, yaitu pesan penulis yang hendak disampaikan
ke pembaca. Dari pesan ini akan menjadi pelajaran yang berharga bagi para
pembacanya. Adapun amanat dalam yang tersurat dan tersirat dalam novel di
antaranya:
- Kekayaan tidak selamanya membuat orang senang dan nyaman menjalani hidupnya.
- Sesekali kita bisa meluangkan waktu untuk mengerjakan hal yang benar-benar kita sukai.
- Berpikirlah matang sebelum memutuskan sesuatu. Pikirkan konsekuensi baik maupun buruknya. Bahkan pikirkan pula dampaknya bagi orang lain.
- Selalu berbuat baik pada orang lain walaupun orang tersebut pernah menyakiti atau bahkan tak pernah menyukai kita.
- Sukses karier atau apa pun akan tergantung pada usaha yang kita lakukan. Tunjukan kemampuanmu. Inilah saya, bukan ini bapak saya.
QUOTES
“Orang paling beruntung di dunia ini
pasti yang bisa menikahi orang yang mereka cintai.”
“Dan jatuh cinta menjadi hak siapa
saja. Termasuk, bagi dia yang memutuskan untuk mencintai sekali saja seumur
hidup.”
“Sekali saja seumur hidup, biar aku
melakukan hal yang benar-benar aku inginkan.” –Aidan (hal. 7)
“Sehebat apa pun seseorang, kadang dia
butuh bantuan orang lain biar bisa melihat dari sudut pandang berbeda.”
Dokumen Pribadi
Ya udah, readers udah dulu ya. Jangan lupa ya, besok GIVE AWAY. Mampir juga di postingan sebelumnya, ada wawancara eksklusif saya dengan Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah.
Bye readers! Love you so much...
Cek juga ya blog keren di bawah ini:
28-30SEPTEMBER 2018 : ILMI FADILLAH
Url Blog: http://ilmifadillah.blogspot.com [KAMU LAGI DI SINI READERS]
1 – 3 OKTOBER 2018 : NATHALIA DP
URL Blog: http://nathaliabookshelf.blogspot.com
4 – 6 OKTOBER 2018 : NOLA
Url blog: https://canolareads.wordpress.com
7 – 9 OKTOBER 2018 : ASTRID CITRALOKAM
Url Blog: dateabook.blogspot.co.id.
10 – 12 OKTOBER 2018 : PUTU RINI CIPTA RAHAYU
URL Blog : rinspiration95.blogspot.com
13 – 15 OKTOBER 2018 : ASRI RAHAYU MS
URL Blog: www.peekthebook.com
16 – 18 OKTOBER 2018 : ADYTA DHEA PURBAYA
Blog : adytapurbaya.blogspot.com
Kenapa Aidan berpikir Alan bakal ngedukung ya? Ada apa dengan hubungan keduanya? Hahaha, makin penasaran aku :)
BalasHapus