Sabtu, 26 Mei 2018

Analisis Latar Cerpen "Sepotong Cinta, Sepasang Sandal" Karya Mimosa Pudica


Judul    :  Sepotong Cinta, Sepasang Sandal
Penulis : Mimosa Pudica
Terbit    : 3 April 2018
Link      : https://www.annida-online.com/sepotong-cinta-sepasang-sandal/

1. Sinopsis Cerpen

Cerpen karya Mimosa ini berkisah tentang seorang perempuan yang terpaut oleh seorang lelaki syahdu nan bersahaja. Lelaki yang dia langsung terima saat ia melamarnya. Anehnya, lelaki tersebut menyebutnya dengan sebutan sandal kiri. Ia tuliskan dalam sebuah mini surat berbentuk puisi yang ditujukan kepada tambatan hatinya. Perempuan yang sering disapa Ne ini tentu saja tersinggung. Menurutnya masih banyak kata-kata indah seperti bidadari hatiku, tulang rusukku yang hilang, atsau pasangan sayap misalnya. seperti yang diungkapkan Faris saat mengungkapkan cintanya. Namun, perempuan itu justru lebih  memilih lelaki bersahaja yang menyebutnya sandal kiri. Namun runtuhlah segala keraguan setelah mendengar langsung alasan mengapa ia disebut sandal kiri. alasannya adalah kalau dumpamakan sebagai sepatu kaca maka mereka tak akan cocok. tambah lagi kebanyakan orang menanggalkan sepatu dan memaki sandal menuju rumah Allah. Maka mereka ingin bersama-sama meraih surganya dengan cinta yang sederhana.

2. Analisis Latar Tempat

No.
Kutipan
Latar Tempat
1.
Aku mulai mengalihkan perhatian dengan berselancar di dunia maya. Membuka email, blog, juga facebook.
Latar tempat dari cerpen ini di dunia maya, seperti email, blog, dan facebook.
2.
Ah, statusnya muncul paling atas di berandaku. Bismillah… Memulai perjalanan pulang, kembali ke peraduan. Semoga selalu diiringi ridho-Nya, bunyi statusnya. Bersahaja. Selalu begitu.

Latar tempat dari cerpen ini di beranda facebook si aku (Ne)
3.
… ucapku sambil berlalu, meninggalkan Faris yang membisu di halaman rumahku.
Latar tempat dari cerpen ini di halaman rumah si aku (Ne)
4.
Pikirku masih melayang-layang jauh memikirkan itu semua ketika kudengar suara langkah-langkah kaki di depan rumah.
Latar tempat dari cerpen ini di depan rumah si aku (Ne)
5.
Ia datang dengan senyum lebarnya, dengan salam yang seketika menyejukkan rumahku yang semula terasa panas.
Latar tempat dari cerpen ini adalah di rumah si aku
6.
Tanpa kata-kata aku mengikutinya ke kamar. Ia langsung bersiap-siap hendak mandi rupanya.
Latar tempat dari cerpen ini adalah di kamar si aku

3. Analisis Latar Waktu

No.
Kutipan
Latar Waktu
1.
Aku mencoba mengintip dari jendela. Kulihat seorang lelaki melangkah mendekati pintu rumah. Dia sudah sampai rupanya. Laki-laki itu, lelaki yang melamarku tiga bulan yang lalu.
Latar waktu dari cerpen ini disebutkan tiga bulan yang lalu
2.
“Kenapa tak menanyakan kabarku?” tanyaku sedikit merajuk, berbalik menanyainya. Satu minggu ia pergi meninggalkanku keluar kota karena urusan pekerjaannya, tetapi tak terucap sepatah katapun darinya menanyakan keadaaanku.

Latar waktu dari kutipan cerpen ini adalah satu minggu yang lalu
3.
Persis seperti ketika aku kecil dulu, pengurus masjid mengusap-usap kepalaku dan anak-anak lain setelah menyerahkan santunan anak yatim dari jamaah masjid kepada kami.
Latar waktu di kutipan cerpen ini adalah saat si aku kecil dulu
4.
Sebelum ia selesai mandi, aku telah selesai mengetikkan untaian kata-kata untuk membalas surat mininya.
Latar waktu pada kutipan ini saat ia mandi

4. Analisis Latar Suasana

No.
Kutipan
Latar Suasana
1.
Aku tak marah, dan tak perlu marah. Hanya saja istilah sandal itu sangat mengganggu pikiranku.
Latar suasana/keadaan dalam cerpen ini adalah suasana hati atau pikiran yang terganggu karena disebut sandal kiri.

2.
Aku mulai merasa sedikit panas. Lebih lama, kuamati lagi wallpaper yang mengusik perhatianku itu. Kubaca lagi baris-baris kata dalam surat mini tersebut. Mendalam. Kata-katanya sangat memukau, tentu saja kecuali sebutan sandal itu.
Latar suasana hati si aku yang sedikit panas
3.
Ia datang dengan senyum lebarnya, dengan salam yang seketika menyejukkan rumahku yang semula terasa panas.
Latar suasana hati si aku yang berubah menjadi sejuk
4.
Dan usapan itu selalu membuatku bahagia. Seperti sekarang, membuatku tersenyum lebih lebar dan lebar.

Latar suasana hati si aku yang selalu bahagia

Demikian hasil analisis latar pada cerpen Sepotong Cinta, Sepasang Sandal yang tersedia di annida. Semoga bermanfaat.

Catatan: Tulisan ini merupakan Tugas dalam Kelasa Menulis Online Madrasah Pena dengan materi "Meramu Latar Cerpen Yang Fiksi Agar Terasa Nyata" oleh Teh Tirani Rahma.

Senin, 14 Mei 2018

Analisis Alur dalam Cerpen "Darah Santri" karya Tazkia Royyan


Sumber Gambar: bukalapak.com
Judul Cerpen        : Darah Santri
Penulis                  : Tazkia Royan Hikmatiar
Judul Buku           : Buku Tauhid Hasan 2
Penerbit:               : Pena Surga
Tahun terbit          : 2017

Sumber: Penulis Darah Santri




Sinopsis:
Cerpen ini berkisah tentang seorang pimpinan pesantren yang begitu teguh ketauhidannya di zaman penjajahan. Ia meneladani K.H. Mustafa sebagai pimpinan pesantren di Jawa Barat. Ia mempunyai seorang istri dan anak perempuan bernama Salsabila. Keluarga kecilnya ia sembunyikan di sebuah gubuk. Tak ada yang mengetahui keberadaan gubuk itu, kecuali Soekano. Soekano adalah santri terbaiknya sekaligus tangan kanannya. Hingga suatu hari ia harus meninggalkan istri dan anaknya karena harus memenuhi undangan pertemuan pimpinan pesantren. Pertemuan itu dilatarbelakangi wafatnya K.H. Mustafa oleh penjajah saat mempertahankan ketauhidannya. Ia mempercayakan keselamatan Salsabila dan ibunya pada Soekano. Sayang sekali, saat ia pulang ia mendapati seorang yang lain di gubuknya. Soekano telah mengkhianatinya. Ia menekuk Soekano dan menghadapi penjajah di gubuknya sendiri. Istrinya yang melindungi Salsabila ditembak tepat di depan matanya. Penjajah itu pun tewas di tangannya hanya dengan bambu tumpul. Dua kejadian yang menyedihkan itu melatarbelakangi pecahnya perang terjadi. Umat Islam turun untuk membela agama dan bangsanya yang terjajah. Dengan izin Allah Kemenangan pun diraih. Kemerdekaan terwujud. 

Analisis Tahapan Alur


Tahap
Peristiwa
Orientasi
Pengenalan situasi atau latar belakang cerita, yaitu cerita tentang pemberontakan K.H. Mustafa pada penjajah demi mempertahankan ketauhidannya.
Muncul konflik
Para pimpinan pesantren dan para santri tidak terima agamanya dinistakan dan melakukan Uzlah (mengasingkan diri). Salah seorang pimpinan pesantren pun menyembunyikan keluarga kecilnya di tempat terpencil agar tidak terkena kekejaman penjajah. Beliau juga menyerahkan keselamatan istri dan anaknya pada Soekano, tangan kanannya.
Klimaks
Saat pulang dari pertemuan pimpinan pesantren ia sadar bahwa Soekano telah mengkhianatinya. Istrinya ditembak oleh penjajah saat melindungi Salsabila, anak sematawayangnya.
Antiklimaks
Beliau menekuk Soekano dan menghabisi penjajah pembunuh istrinya dengan sebilah bambu tumpul.
Penyelesaian
Demi menyelamatkan harga diri dan agama para santri dan ulama turun melawan penjajah. Tak dinyana rakyat lain pun bahu-membahu memerdekakan bumi pertiwi dari tangan penjajah. Kemerdekaan pun terwujud.

Tahapan alur dibuat runut dari orientasi sampai penyelesaian. Maka dapat disimpulkan jenis alur dalam cerpen “Darah Santri” ini adalah alur maju atau progresif.

Catatan: Tulisan ini merupakan tugas kelas menulis online Madrasah Pena dengan pemateri, Kang Ali Muhtadin.