Rabu, 26 Juni 2019

Bell's Palsy atau Belpasi?



Teman-teman ada yg pernah dengar atau bahkan mengalami Bell's Palsy atau Belpasi?

Bagi saya sebagai orangtua yang anaknya mengalami ini tentunya sangat waswas. Pikiran-pikiran negatif menghantui saya saat itu. Bagi saya ini benar-benar ujian terberat kedua dalam hidup (yg pertama ujian saat orangtua mengalami lakalantas yg parah saat baru lulus SMA. Skip dulu). 

Ya, dulu sekitar 2013 belpasi ini masih jarang dialami, apalagi untuk usia balita seperti Fatiya (2 tahun). Petugas medis pun merasa aneh apalagi saya yang awam.
Berbeda saat saya bawa Aqilla, petugas medis langsung menebak,  "Oh Bell's Palsy ya?" mungkin sudah banyak kasus yang sama terjadi.

Jadi apa sih Belpasi itu?
Belpasi adalah kelumpuhan otot wajah sebelah (bisa kiri atau kanan saja) yang menyebabkan mata tidak bisa mengedip dan bibir tidak bisa bergerak sempurna. Alhasil, wajah menjadi asimetris. Bisa disebut "bengo".  Ya Allah, benar-benar gak tega kalau udah lihat anak wajahnya asimetris. Aktivitas wajah menjadi terganggu (gak ngerti kan?😅) maksudnya, aktivitas seperti berbicara, mengunyah, heuay, senyum, dkk., apalagi tertawa atau menangis.

Jangan sampai nangis deh, tapi Aqilla ngahajakeun sekali. Sabar!  Sabar!  (Sambil ngelus dada)

Kalau dulu, Fatiya nangis emak malah ikutan nangis juga. Saking gak teganya.
Apa bedanya dengan stroke ringan?
Ada yang bilang stroke ringan. Namun, beda ya gengs. Bedanya adalah pada syaraf yg diserang. Kalau stroke ringan ke syaraf pusat, sedangkan belpasi pada syaraf ketujuh. Maka pada penderita belpasi tidak berpengaruh pada ingatannya. Hanya otot wajah bagian sebelah tidak bisa digerakkan.

Maka biasanya, pada penderita ini akan terjadi iritasi pada sebagian mata yg mengalami kelumpuhan. Ini juga terjadi pada Aqilla. Dokter meresepkan tetes mata untuk menangani iritasi pada matanya.

Lantas, apa penyebabnya?
Penyebabnya beragam. Saat saya periksakan anak-anak. Petugas medisnya tanya. Udah kena AC mobil ya?  Udah momotoran? Ini sebelumnya panas? Sakit gigi? (Katanya syarafnya dekat jadi bisa juga) Batuk pilek?  Udah ke THT? Udah dari mana si ade? 

Dapet pertanyaan itu pusing saya. Hahaha.. 
Selain googling, saya pun nanya langsung ke dokter spesialis bedah syaraf (dr. Media) RSUD Cibabat. 

Kata dokternya, dari kecapean dan kena virus.  Intinya kondisi badan anak sedang lemah dan munculah virus menyerang syaraf kranial ketujuh. Bisa searching sendiri ya, kalau gak puas.

Kalau kena Belpasi harus gimana?
Kalau kamu atau buah hati lamu terserang Belpasi, yang pertama harus tetap tenang. Ya, jangan panik. 

Periksakan ke dokter, kalau anak-anak boleh ke dokter anak dulu. Kalau ragu itu Belpasi atau bukan. Kalau Aqilla kemarin langsung saya periksakan ke dokter spesialis bedah syaraf karena sudah pengalaman dan yakin kena Belpasi.

Malahan ketemu sama dokter spesialis anak yg pernah menangani Aqilla saat terkena penyakit lain. Sempat ngobrol juga, tentang Belpasi. Katanya iya, gpp langsung ke dokter syaraf juga. (Kalau ke anak dulu lalu ke syaraf double gengs bayarnya🙃) apalagi saya mah ke polikhusus (males ngantri).

Jangan ke tukang pijat
Jangan coba-coba ke tukang pijat ya, maksudnya ada kan pengobatan tradisional yg dipijat atau dipijat sendiri bagian wajah yang otot-ototnya lumpuh. Paling tidak 5 hari setelah mengalami Belpasi. Bahaya ya, kelumpuhan dan asimetris pada wajah bisa lebih parah.

Makanya pada penderita Belpasi,  akan diberikan obat anti virus (acyclovir) selama 5 hari dan diminum 5 kali sehari (udah kayak salat 5 waktu aja) ini yg berat. 5 kali dong. Awal-awal mungkin anak gpp, keseringan nolak juga. Harus ekstra sabar merayu mereka.

Fisioterapi
Setelah kurang lebih 1 minggu kejadian, barulah penderita Belpasi ini bisa diterapi. Khusus ya terapinya, di bagian rehabilitasi medis. Namanya fisioterapi, dengan EMG (elektromiografi).  Bisa juga terapi sendiri di rumah tergantung saran dari dokter bedah syaraf dan rehabilitasi medisnya. Terapi di rumah dengan latihan wajah:  mengedip, mengerutkan dahi, mengerutkan bibir, tersenyum, meniup, bersiul, dlsb.

Minta ke Allah
Ini yang paling penting dan jangan dilupakan setiap muslim. Betapa pun kita berusaha untuk sembuh tanpa ada izin Allah maka kita tak akan sembuh. Dari awal terkena haruslah berpasrah diri. Bukan berarti tidak berusaha ya.
Sebelum konsultasi ke dokter, konsultasi dulu ke Allah. Minta yang terbaik.
Saya biasanya setiap minum obat sambil baca doa, sambil bener-bener minta disembuhkan. 

"Allahumma Robbannaasi,  mudzhhibal ba'si Isyfi Anta Syaafii Laa syafiya illa Anta Syifaa'an laa yughodiru saqomaan."

Karena hanya Allah semata yang bisa mengangkat penyakit dari diri-diri kita. Saya juga senantiasa mengajak anak-anak berdoa juga. Sama-sama berdoa agar lebih mudah dikabulkan.
Wallahu a'laam bishowab. (IF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar