Kamis, 27 Februari 2020

Menyelami Masa Lalu di Museum Geologi

Dokumentasi Kelas

Museum Geologi merupakan tujuan utama Studytour Mu'allimin Persis 45 Rahayu. Di sana banyak materi-materi yang berhubungan dengan pelajaran Geografi, dan Bahasa Indonesia. Terutama yang berkenaan dengan Teks Eksplanasi. Seputar fenomona-fenomena alam yang terjadi di Indonesia. Seperti, banjir, longsor, gempa bumi, dll. Meliputi pengertian, penyebab, dan akibat dari bencana alam tersebut.

Awalnya, memang khusus untuk praktik menulis teks Eksplanasi. Namun seiring berjalannya waktu, santri dibebaskan bereksplorasi mengenai tugasnya. Kebetulan, teks Eksplanasi sudah lewat disampaikan di semester ganjil. Jadi, santri bebas membuat teks apa saja yang sudah dipelajari dari kelas X atau XI. Di antaranya, teks laporan hasil observasi, teks negosiasi, teks anekdot, teks puisi, teks cerpen, teks Hikayat, tau teks genre apa saja yang penting berhubungan pula dengan materi Geografi.

Banyak bonus yang bisa didapatkan dalam kunjungan ke museum Geologi ini. Kita bisa menyelami masa lalu. Maksudnya, kita bisa mempelajari dan mengambil hikmah dari kehidupan dunia, khususnya Indonesia di masa lalu. Salah satunya dengan melihat fosil-fosil hewan, tumbuhan, bahkan manusia di jaman dahulu, alias manusia purba. Walau teori ini masih dipertentangkan.

Museum terus mengalami pemugaran. Fasilitas dan koleksi terus diperbarui. Khususnya di ruangan paling pojok museum, bagian fosil.lebih banyak animasi dari layar-layar besar. Jadi, selain melihat bukti fosilnya, ada juga animasi saat fosil tersebut masih hidup di bumi. Fasilitas di ruangan itu pun dibuat lebih nyaman dengan adanya sofa-sofa--tempat duduk untuk para pengunjung. Pas sekali buat saya yang sedang hamil trimester ketiga. Ups! Hehe..

Walau terdapat banyak perbaruan, tiket masih tetap terjangkau. Cocok sekali dengan kantong para pelajar dan mahasiswa. Tiket dari tahun ke tahun tidak mengalami kenaikan. Harga tiket per orang masih dua ribu rupiah. Murah kan? Zaman saya SMA saja Seribu lima ratus rupiah, bayangkan dari sekitar tahun 2006 sampai hari ini tahun 2020 (14 tahun) hanya naik lima ratus rupiah saja. Semoga harga tiket murah ini terus dipertahankan. Demi anak bangsa yang cerdas dan menghargai pengetahun dan masa lalu.

Sayang, kemarin auditorium masih belum bisa dipakai karena sedang mengayunkan kerusakan. Biasanya, setelah berkeliling museum, kita akan diajak menonton bareng (nobar) film dokumenter bergenre scifi (science-fiction). Semoga cepat pulih kembali.

Tempat ini sangat rekomended. Bukan orang Jawa Barat kalau belum pernah ke sini. Pengunjung di luar Jawa Barat saja banyak yang mengunjungi museum ini. Jadi jangan kalah ya!

Oh, iya.. Jangan lupa reservasi sebelumnya ya! Via telepon. Nomornya tinggal googling ada kok. Pastikan waktu kunjungan dan jumlah siswanya. Tanpa reservasi kita tidak akan bisa masuk loh. Kecuali kalau bukan rombongan, kalau pribadi, langsung saja datang ke tempat. Yang bisa dibilang rombongan mulai dari 20 orang ya. Kalau kurang bisa nyelip aja.

Soalnya memang pernah, tidak reservasi karena waktu kunjungan sudah penuh. Coba-coba langsung datang, eh ditolak. Kan, sayang sudah jauh-jauh, tapi tidak diterima. Ada yang dari luar kota pun sama, tidak pandang bulu.

Cukup sekian, nanti disambung dengan museum lain. Semoga berkenan menanti, tulisan receh saya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar