Jumat, 28 Februari 2020

Museum Pos: Menyelami Masa Lalu Jilid 2

Dokumentasi Pribadi

Museum Pos adalah destinasi kedua kami setelah menikmati koleksi Museum Geologi. Rasanya tidak afdal kalau ke daerah ini, tapi tak berkunjung ke Museum Pos.

Awalnya, terkendala oleh reservasi yang tidak biasa. Biasanya cukup menelepon pihak museum, bahkan beberapa kali kami langsung reservasi di tempat di Hari H. Kali ini saat menelepon, saya disuruh reservasi via email. Saya pun ikuti aturannya. Hanya menyetor nama sekolah, waktu kunjungan, dan jumlah calon pengunjung.

Ternyata gagal kirim, alamat yang diberikan tidak valid. Mungkin saya yang salah mencatat. Diskusi dengan pembimbing yang lain, diputuskan untuk langsung reservasi di tempat saja saat hari H.

Saat di museum Geologi, salah satu rekan pembimbing berinisiatif untuk menelepon kembali pihak museum Pos. Akhirnya, dapat cara yang lebih simpel. Kami pun reservasi via whatsapp. Namun, harus ada surat pengantar dari sekolah. Sayangnya, kami tidak menyiapkan itu sebelumnya. Biasanya memang kunjungan ke museum mana pun tanpa surat pengantar atau surat kunjungan dari sekolah.

Zaman teknologi serba canggih, kami pun tak kalah ide. Kami menghubungi pihak sekolah via whatsapp untuk dibuatkan surat yang dimaksud. Tak lama scan atau foto surat sampai pada kami. Diteruskan ke nomor whatsapp petugas  Museum Pos. Lancarlah urusan reservasi.

Rencana waktu kunjungan pun digeser dari pukul 11 jadi pukul 10 pagi WIB. Cukup menghemat waktu. Sekalian setelah dari museum Pos, kami akan sejenak istirahat makan siang. Lebih tepatnya sarapan yang kesiangan. Ini jangan ditiru ya! Santri sudah diwanti-wanti sarapan terlebih dahulu, tapi ya begitulah. Mungkin terburu-buru harus berangkat pukul tujuh pagi, alhasil gagal sarapan. Namun, mereka sempat mengganjal perut di angkot masing-masing.

Dari museum Geologi, kita tinggal menyebrang jalan. Melewati Taman Lansia, sampailah di PT POS Indonesia. Ada bangunan khusus untuk mengabadikan kegiatan dan seluruh aktivitas PT POS di masa lalu, itulah Museum Pos.

Di sana, ada diorama kegiatan Pos, koleksi perangko-perangko dari dalam dan luar negeri, serta alat-alat yang dulu digunakan PT Pos Indonesia dalam melayani masyarakat dalam kirim mengirim surat, paket, atau uang.

Bagi anak milenial, tentu saja ini hal yang baru mereka ketahui. Petugas museum Pos dengan sabar memandu kami. Menjelaskan sejarah per-pos-an di Indonesia dan koleksi Museum Pos. Di akhir penjelasan dari petugas, ada doorprize menunggu santri. Ada dua santri yang beruntung mendapatkan cenderamata dari museum Pos. Satu santri perempuan dan satu santri laki-laki. Eh, di akhir kunjungan, pembimbing juga dikasih satu-satu. Ini benar-benar bonus gegara krucil merengek minta dan beli tidak bisa. Ups!

Setiap tahun memang berbeda, pernah kami diberi notes masing-masing 1 per santri. Pernah juga hanya diberi beberapa tas Pos dan album gambar koleksi museum Pos. Kali ini cenderamata berupa tempat pensil yang bertuliskan Museum Pos Indonesia. Lumayanlah...

Oh iya, berkunjung ke museum Pos ini gratis ya. Kalau tahun sebelumnya, kita hanya memberikan donasi sukarela untuk perawatan museum, kali ini ada yg istimewa. Masuk Museum gratis sama sekali tidak ada tiket atau donasi, tapi kami bisa membuat perangko prisma di sini. Dengan foto kami. Makanya di akhir penjelasan dan pemberian doorprize, santri difoto bergantian per kelompok untuk gambar di perangko tersebut. Boleh sih satu per satu, tapi kebayang dengan jumlah yang banyak, kapan selesai?!

Apakah langsung jadi? Tentu tidak. Nanti hasilnya dikirim ke alamat sekolah. Sudah tidak sabar melihat gambar kita di perangko🤭

Itu cerita kami, semoga menginspirasi bagi yang berminat berkunjung ke museum Pos. Terima kasih😘💕

Kamis, 27 Februari 2020

Menyelami Masa Lalu di Museum Geologi

Dokumentasi Kelas

Museum Geologi merupakan tujuan utama Studytour Mu'allimin Persis 45 Rahayu. Di sana banyak materi-materi yang berhubungan dengan pelajaran Geografi, dan Bahasa Indonesia. Terutama yang berkenaan dengan Teks Eksplanasi. Seputar fenomona-fenomena alam yang terjadi di Indonesia. Seperti, banjir, longsor, gempa bumi, dll. Meliputi pengertian, penyebab, dan akibat dari bencana alam tersebut.

Awalnya, memang khusus untuk praktik menulis teks Eksplanasi. Namun seiring berjalannya waktu, santri dibebaskan bereksplorasi mengenai tugasnya. Kebetulan, teks Eksplanasi sudah lewat disampaikan di semester ganjil. Jadi, santri bebas membuat teks apa saja yang sudah dipelajari dari kelas X atau XI. Di antaranya, teks laporan hasil observasi, teks negosiasi, teks anekdot, teks puisi, teks cerpen, teks Hikayat, tau teks genre apa saja yang penting berhubungan pula dengan materi Geografi.

Banyak bonus yang bisa didapatkan dalam kunjungan ke museum Geologi ini. Kita bisa menyelami masa lalu. Maksudnya, kita bisa mempelajari dan mengambil hikmah dari kehidupan dunia, khususnya Indonesia di masa lalu. Salah satunya dengan melihat fosil-fosil hewan, tumbuhan, bahkan manusia di jaman dahulu, alias manusia purba. Walau teori ini masih dipertentangkan.

Museum terus mengalami pemugaran. Fasilitas dan koleksi terus diperbarui. Khususnya di ruangan paling pojok museum, bagian fosil.lebih banyak animasi dari layar-layar besar. Jadi, selain melihat bukti fosilnya, ada juga animasi saat fosil tersebut masih hidup di bumi. Fasilitas di ruangan itu pun dibuat lebih nyaman dengan adanya sofa-sofa--tempat duduk untuk para pengunjung. Pas sekali buat saya yang sedang hamil trimester ketiga. Ups! Hehe..

Walau terdapat banyak perbaruan, tiket masih tetap terjangkau. Cocok sekali dengan kantong para pelajar dan mahasiswa. Tiket dari tahun ke tahun tidak mengalami kenaikan. Harga tiket per orang masih dua ribu rupiah. Murah kan? Zaman saya SMA saja Seribu lima ratus rupiah, bayangkan dari sekitar tahun 2006 sampai hari ini tahun 2020 (14 tahun) hanya naik lima ratus rupiah saja. Semoga harga tiket murah ini terus dipertahankan. Demi anak bangsa yang cerdas dan menghargai pengetahun dan masa lalu.

Sayang, kemarin auditorium masih belum bisa dipakai karena sedang mengayunkan kerusakan. Biasanya, setelah berkeliling museum, kita akan diajak menonton bareng (nobar) film dokumenter bergenre scifi (science-fiction). Semoga cepat pulih kembali.

Tempat ini sangat rekomended. Bukan orang Jawa Barat kalau belum pernah ke sini. Pengunjung di luar Jawa Barat saja banyak yang mengunjungi museum ini. Jadi jangan kalah ya!

Oh, iya.. Jangan lupa reservasi sebelumnya ya! Via telepon. Nomornya tinggal googling ada kok. Pastikan waktu kunjungan dan jumlah siswanya. Tanpa reservasi kita tidak akan bisa masuk loh. Kecuali kalau bukan rombongan, kalau pribadi, langsung saja datang ke tempat. Yang bisa dibilang rombongan mulai dari 20 orang ya. Kalau kurang bisa nyelip aja.

Soalnya memang pernah, tidak reservasi karena waktu kunjungan sudah penuh. Coba-coba langsung datang, eh ditolak. Kan, sayang sudah jauh-jauh, tapi tidak diterima. Ada yang dari luar kota pun sama, tidak pandang bulu.

Cukup sekian, nanti disambung dengan museum lain. Semoga berkenan menanti, tulisan receh saya.






Rabu, 26 Februari 2020

Menjejak Tiga Museum di Kota Bandung

Dokumentasi Sekolah

Pada hari Rabu, 26 Februari 2020 kegiatan belajar mengajar di Mu'allimin PPI 45 Rahayu tak seperti biasanya, terutama untuk kelas XI. Baik Kelas XIa maupun XIb. Kalau belajar biasanya hanya terpaku di dalam kelas, kali ini santri akan menikmati kota Bandung. Mengunjungi tiga museum terkenal di Kota Kembang tersebut.

Ketiga museum itu terdapat di jantung ibu kota provinsi Jawa Barat. Antara lain, museum Geologi, museum Pos, dan museum Gedung Sate. Puncaknya santri diajak untuk menaiki menara gedung sate.

Santri-santri sangat antusias, bahkan di hari sebelumnya. Sudah membuat kepanitiaan sederhana, seperti ketua, sekretaris, bendahara, sie konsumsi, dan sie dokumentasi. Dengan tiga pembimbing, saya dan dua rekan asatidz di Mu'allimin.

Kegiatan ini  bisa di bilang sudah rutin kami laksanakan. Dari tahun ke tahun, paling tidak sejak empat tahun ke belakang. Bukan sekadar main-main, tapi ada pembelajaran di dalamnya. Terutama untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi.

Banyak sekali manfaat untuk saat belajar di luar kelas ini. Di antaranya,
1. Santri bisa lebih kreatif dalam mengolah tugasnya
2. Sebagai penyegaran setelah sekian lama hanya belajar di dalam ruangan
3. Santri dapat mengenal jalanan kota Bandung dan aset bersejarah provinsi Jawa Barat
4. Dapat mengasah rasa tanggung Jawa santri, baik terhadap dirinya sendiri maupun pada warga sekelasnya (untuk panitia)
5. Dapat mempererat pertemaman dan kekompakan antar santri

Dan masih banyak lagi manfaatnya yang lain.

Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dengan jumlah 71 peserta didik dan 3 pembimbing. Ditambah 4 krucil serta dua utun hebat dalam perut. Hihi.. Dengan menaiki angkutan umum (angkot) Cipatik--Tegalega yang sudah biasa berlangganan berjumlah tujuh armada.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Sedekah Tak Perlu Menunggu Kaya

By Canva
Seorang kakek tergopoh-gopoh masuk masjid. Sore itu hujan cukup lebat. Namun, tak menyurutkan sang kakek untuk berjamaah di masjid. Padahal jarak  rumah ke masjid cukup jauh. Kakek tersebut akrab kami panggil Pak Aman.

"Allahu akbar... Allahu akbar!" Azan pun berkumandang. Suara khas Pak Aman memenuhi kampung.

"Mah, ini dikasih Pak Aman," lapor Aqilla sambil menunjukkan selembar uang dua ribu.

Seusai berjamaah Pak Aman memang rutin menyempatkan memberi uang jajan ke anak-anak. Siapa saja yang yang dilewatinya. Entah, berapa anak. Yang jelas semua anak sekampung mengenal Pak Aman yang suka memberi.

Dalam hal sedekah, Pak Aman selalu terdepan. Setiap Jum'atan atau setiap kegiatan pengajian di masjid beliau selalu bersedekah. Paling besar nominalnya dibanding jamaah lain. Saat jamaah lain hanya seribu dua ribu rupiah, beliau bersedekah lima ribu rupiah. Jamaah lain pun iri (dalam arti positif) dan mengikuti jejak beliau. Saat jamaah lain mengisi kencleng lima ribu rupiah, Pak Aman justru menambahnya jadi sepuluh ribu rupiah. Maa syaa Allah, tabarakallah.

Apa Pak Aman seorang yang kaya? Jawabannya, tidak sama sekali. Namun, beliau pantang meminta. Sebaliknya, lebih sering tangannya di atas daripada di bawah.

Sehari-hari Pak Aman berjualan jajanan anak-anak di sekolah-sekolah. Seperti, permen, mi goreng, keju, dll. mengayuh sepeda kumbangnya. Seringkali anak-anak diberi cuma-cuma. Terkadang ditambah, lebih dari yang dibelinya atau beli seribu diberi jajanan seharga dua ribu. Secara matematika manusia, pasti rugi. Namun, tidak bagi matematika Allah.

Beberapa hari ini Pak Aman tidak terlihat ke masjid atau berjualan seperti biasanya. Jika bertemu atau berpapasan di jalan selalu menyapa dan mengucap salam, "Assalamu'alaikum!" sambil merngkuhkan badannya.

Beberapa jamaah pun menengok Pak Aman karena ternyata beliau sakit. Selang kurang lebih seminggu kemudian, tersiar pengumuman bahwa Pak Aman te lah Allah panggil. Allah lebih sayang kepada beliau.

Kami benar-benar iri, belum bisa sesaleh beliau. Semua kehilangan sosok beliau. Anak-anak kampung, jamaah masjid, tetangga, dan tentu saja keluarga beliau. Seorang penduduk bumi yang biasa saja, tapi sangat dikenal di langit. Teladan bagi penduduk bumi.

Semoga Allah tempatkan beliau di tempat paling mulia. Aamiin..



Senin, 24 Februari 2020

Budaya Pasar Mingguan


picture by canva

Pasar adalah tempat berkumpulnya penjual dan pembeli. Lalu terjadilah transaksi atau akad jual beli. Begitulah teori yang sudah klasik dipelajari di pelajaran IPS waktu SD. Mungkin tepatnya pelajaran Ekonomi.
Setiap Senin, Aqilla dan kakaknya selalu nagih mau ke pasar. Ya, Pasar Senen. Bukan Pasar Senen di Jakarta, tapi Pasar Senen di daerah Jereged, Jatisari, Kutawaringin Kabupaten Bandung. Tempat nenek dan abahnya tinggal.

Dinamakan Pasar Senen karena memang hanya ada di hari Senin saja. Para penjual ada yang memang penduduk sekitar atau memang sengaja dari luar untuk berjualan saja. Biasanya para pedagang ini sudah punya kelompoknya masing-masing. Mereka akan berjualan di tempat lain di hari lain. Misal, Kamis jadilah Pasar Kemis, atau hati Rabu, jadi Pasar Rebo, dll.

Di sana menjajakan segala macam keperluan. Mulai dari kebutuhan dapur, seperti sayuran, bumbu masak, daging dan lauk pauk lainnya. Perabotan  rumah tangga, aneka jajanan untuk anak dan dewasa. Sampai mainan odong-odong atau kekeretaan untuk si kecil juga ada. Lengkap.

Sebenarnya, budaya pasar mingguan ini sudah ada sejak dulu. Ya, untuk membantu masyarakat di kampung untuk memenuhi kebutuhannya selama seminggu ke depan. Maka para penduduk akan menjual hasil perkebunan atau kerajinan tangan ibu-ibunya yang kreatif. Selanjutnya, uang tersebut akan dibelikan kebutuhan mereka. Bisa jadi mereka menukar atau saling menukar hasil bumi mereka, tentu saja dengan nilai yang setimpal. Kalau dulu, memang masih berlaku sistem barter.

Pasar mingguan ini sangat membantu masyarakat. Terutama yang jauh dari pasar tradisional yang tiap hari beroperasi. Pembeli diuntungkan Karena tak perlu jauh-jauh pergi ke pasar tradisional. Cukup menunggu hari tertentu yang akan mengubah jalanan  kampung menjadi pasar dadakan. Hanya harus pintar-pintar untuk mengatur apa saja yang dibutuhkan yang nantinya akan dibeli dan disimpan untuk seminggu ke depan.

Kalau Aqilla sih, tiap minggunya mengincar mainan (tapi mulai bisa distop, sayang sekali sudah menumpuk dan tak lama akan jadi sampah), mending naik odong-odong saja atau kereta-keretaan, atau jajanan yang banyak. Biasanya segala dibeli, seperti cilor, cimol, sosis, jasuke, dan jajanan lainnya. Gak papalah, asal semua dimakan. Hihi....

Minggu, 16 Februari 2020

Belajar Editing Praktis di Miya'z Script Agency


Gambar 1: didesain oleh Canva

Sore itu seperti biasa, tak ada kerjaan, saya iseng tengok-tengok status whatsapp (SW) teman sekontak. Ada satu iklan di status yang menarik hati. Saya baca dengan saksama "Kulwap: Pelatihan Editing Naskah Buku".

Rasa penasaran, membuat jari-jari ini mengetikkan kalimat. Lalu meluncurkan pesan balasan pada si pemilik status. Kebetulan dia masih saudara dekat. Darinya mendapat informasi singkat tentang Kulwap tersebut. Selanjutnya, ia memberikan kontak pemilik agensi.
Tak lama, saya pun langsung mengirim pesan pada nomor kontak tersebut. Ternyata, She is avery welcome. Padahal, saat itu saya bawel sekali. Tanya ini dan itu. Aku hanya ingin memastikan bahwa ini agensi yang tepat dan sesuai dengan apa yang aku butuhkan.

Sebelumnya, saya pernah ikutan pelatihan sejenis ini di sebuah penerbit. Namun, saya agak kecewa karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Tidak ada evaluasi dan tindak lanjut dari tugas yang diberikan. Ini alasan saya untuk meyakinkan bahwa agensi ini berbeda.

Keputusan pun bulat untuk mengikuti pelatihan dari Miya'z Script Agency. Secara resmi saya mendaftar dan mengisi form yang sudah disediakan. Seputar biodata singkat, seperti nama, domisili, nomor Hp, dll. Sebagai bukti keseriusan saya dalam mengikuti kuliah online ini, saya segera mentransfer uang donasi sebesar seratus ribu rupiah. Secara tidak langsung uang ini akan kembali karena kita akan mendapatkan buku terbitan Eleksmedia dan sertifikat pelatihan.

Belajar Apa Saja Sih di Kulwap?

Gambar 2: Flyer Kulwap


Kulwap ini berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 15, 17, dan 19 Januari 2020. Kita mendapatkan penjelasan, apa dan bagaimana editing buku; skill apa saja yang harus dimiliki editor buku; dan tentang materi-materi dasar penyuntingan. Pokoknya paket lengkap. Bonusnya juga kita diarahkan langsung untuk mendapatkan job. Khususnya, untuk peserta terbaik ya!

Kulwap dipandu oleh Teh Rina dari Miya'z, salah seorang editor lepas dari agensi tersebut. Pematerinya tak kalah keren, Kang Reza Sukma Nugraha, S.S., M. Hum. Seorang editor profesional yang sedang menyelesaikan pendidikan doktoralnya.
Pertemuan pertama, perkenalan antara moderator, para peserta dan pemateri. Di awal pertemuan ini juga dibagikan materi pertama. Lalu pemandu memberikan materi yang sudah dibuatkan pemateri. Peserta diberikan waktu untuk membaca dan membuat pertanyaan untuk materi yang belum dipahami.

Pertemuan kedua, setelah presensi, pemateri menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang sudah dikumpulkan ke moderator sebelumnya. Habis pertanyaan, kami mengikuti kuis yang disiapkan pemateri. Kuisnya menebak kata baku. seru sekali. Kami berlomba-lomba dengan cepat menjawab kuis tersebut. Di akhir, diberikanlah kunci jawaban kuis. Kita sering terkecoh dengan kata baku dan tidak baku. Kebanyakan yang dipakai sehari-hari justru kata tidak baku sehingga kita menganggap kata itu memang sudah benar. Sebaliknya, justru kita asing dengan kata baku yang seharusnya digunakan.

Di pertemuan pamungkas, seperti biasa presensi lalu pemateri menjawab pertanyaan peserta tentang materi di pertemuan sebelumnya. Lalu latihan sebagai ujian pada materi-materi yang sudah diberikan. Latihan ini sangat memompa adrenalin peserta. Terbagi tiga sesi. Kalau bisa saya klasifikasi kan, pertama soal mudah, sedang, dan sukar. Masing-masing tahapan diberikan waktu masing-masing hanya 5 menit, kecuali untuk tahap ketiga lebih lama (7 menit). Latihan ini masuk salah satu penilaian untuk peserta terbaik.

Di pertemuan ini juga, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung pada pemateri saat kulwap berlangsung. Ini membuat belajar lebih interaktif. Terakhir, penugasan terstruktur. Latihan  tadi tak seberapa dibanding tugas akhir pelatihan ini. Peserta diberikan dua naskah, fiksi dan non fiksi untuk disunting.

Investasi Tak Seberapa, tapi Bonus Berlimpah
Di akhir kegiatan, para peserta diberikan hasil penyuntingan yang baik sebagai koreksi dari pekerjaannya masing-masing. Serta mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari penyelenggara. Dari 25 peserta diambil 5 peserta terbaik dan 2 teraktif. Alhamdulillah, saya termasuk yang beruntung. Tambahan bonusnya buku dan pelatihan lanjutan. Bimbingan eksklusif dari owner Miya'z Script Agency, Ibu Mia Siti Aminah.

Investasi seratus ribu yang kita berikan dari awal, benar-benar kembali ke kita sebagai peserta. Belum lagi ilmunya yang  mundel, dijamin tak akan didapat di mana pun. Bahkan, di bangku perkuliahan. Masa sih? Saya "mantan" mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia. Di perkuliahan memang mendapatkan materi Dasar-Dasar Penyuntingan, tapi tidak pernah belajar sedetail dan sepraktis seperti di Kulwap ini. Belum lagi ilmu penyuntingan berkembang pesat, tidak semua yang dipelajari dulu masih sesuai dengan di lapangan hari ini.

Gambar 3: Sertifikat Pelatihan

Sayangnya, kita hanya dapat e-sertifikat. Hehe.. Namun, tak masalah, kita bisa mencetaknya dengan kualitas bagus karena selain dibagikan di grup whatsapp, sertifikat dikirim langsung via email.

Belajar Penyuntingan, di Miya'z Aja
Bagi teman-teman yang ingin belajar lebih jauh tentang penyuntingan atau tertarik di bidang ini dan mau belajar dari nol, kulwap dari Miya'z Script Agency ini cocok sekali. Apalagi bagi emak-emak seperti saya, yang susah ikutan pelatihan-pelatihan offline. Di sini kita tinggal duduk manis di rumah, bisa disambi dengan pekerjaan rumah atau sambil ngasuh si kecil. Kita di sini "sersan" alias serius, tapi santai.

Teman-teman yang penasaran boleh kepoin akun instagramnya Miya'z Script Agency, @miasitiaminah atau di Facebook Mia Siti Aminah. Barangkali dibuka kembali pelatihan semacam ini. Jangan sampai ketinggalan informasinya dan kesempatan emas terlewat. Kan, nyesel jadinya.
Terima kasih, semoga bermanfaat.

Kamis, 06 Februari 2020

Menuntut Ilmu Sepanjang Hayat


Gambar di atas adalah dokumentasi PD Pemudi Persis Kabupaten Bandung pada pagi tadi, Jumat 7 Februari 2020 pada acara Taujihatul Mubalighot (TM) Pemudi Persis. Di sana berjejer-jejer para peserta TM dan salah satu asatidz, yaitu Ust. Koswara.

Peserta terdiri dari 30 peserta dari Pimpinan Cabang (PC) Pemudi Persis Margaasih dan 10 dari PC Kutawaringin. Dari PC berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda kami menjadi satu. Satu semangat dalam tholabul ilmi karena menuntut ilmu itu kewajiban setiap muslim. Serta tanpa mengenal usia, karena mencari ilmu itu sepanjang hayat. Di mana pun dan kapan pun.

Beruntung sekali kami diberikan  kesempatan emas untuk menimba ilmu di TM ini. Anak-anak yang membersamai kami tidak mengurangi semangat kami. Semoga mereka menjadi saksi perjuangan kami dalam menuntut ilmu. Sehingga kelak mereka bisa lebih semangat dari kami, emaknya.


Foto tersebut diambil untuk laporan dan kenang-kenangan karena hari ini adalah hari terakhir pertemuan dengan Al Ustaz. Selama 3 pertemuan dengan masing-masing 2 jam pelajaran. Pelajaran yang diampuh beliau adalah Kejam'iyyahan dan Fiqih Thoharoh.

Kejam'iyyahan membahas urgensinya kita berjamaah, terutama di Jam'iyyah Persatuan Islam. Sejarah beserta dalil-dalil yang berkenaan dengan hidup berjamaah. Sementara dalam Fiqih Thoharoh, membahas materi paling penting dan dekat dengan perempuan, yaitu tentang Haid, Istihadhoh, nifas. Terutama mengenai ciri-ciri, hukum yang berkaitan dengan  hal-hal tersebut, serta cara menyucikannya. Tentu saja berdasarkan dalil-dalil yang menguatkannya, di antaranya dari Alquran, Bulughul Maram, Ibadatul Ahkam, Nailul Author, dan kitab lain yang sudah Ustaz rangkum dalam sebuah modul atau makalah.

Penjelasan beliau sangat mudah dipahami, dengan sesekali bercanda untuk membuat suasana cair. Memang enjoy sekali belajar dengan beliau. Dengan bahasa Sundanya yang khas. Jazakumullahu khoiron katsiro, Ustaz. Semoga dicatat sebagai amal saleh. Kami pun bisa mengamalkannya kembali. Aamiin.. Allahumma aamiin.

Semangat evaluasi 🤭 semoga dimudahkan.

Rabu, 05 Februari 2020

Yuk Ajak Si Kecil Jadi Pizza Maker Junior!


Sepulang kontrol kehamilan, saya menyempatkan diri berkunjung ke salah satu sahabat saat SMA. Kebetulan rumahnya berada tak jauh dari klinik yang saya datangi. Kami pun bernostalgia dengan memilih makan pizza di Pizza Hut Festival Citylink di Jalan Peta.

Saya bawa Faiqa, dan teman saya bawa Sabieq. Kedua anak kami memang seumuran hanya berbeda beberapa bulan saja. Maka tak lama untuk mereka bisa saling mengakrabkan diri. Awalnya cuek dan malu-malu, tak lama langsung bermain seru.

Saat kami tiba di PH dan memilih menu, seorang pramusaji menawarkan program yang menarik: Pizza Maker Junior untuk Faiqa dan Sabieq. Kami tidak langsung mengiakan.

"Dek, mau bikin pizza sendiri?" tanyaku pada Faiqa.
Tanpa berpikir lama, Faiqa mengangguk setuju.
Begitu juga dengan Sabieq, tampak antusias dengan program itu. Baiklah, seru juga sepertinya membuat pizza sendiri. Anak-anak akan tahu proses pembuatannya, tahap demi tahap. Kami pun mengonfirmasikan pada pramusaji yang menawari kami tadi.

Pertama, anak-anak diberikan dan dipasangkan perlengkapan memasak, apron dan topi khas koki. Anak-anak sudah seperti koki cilik sungguhan.


Kedua, dibawa masuk ke dapur Pizza Hut. Melihat langsung bagaimana pembuatan pizza.

Ketiga, anak-anak langsung diarahkan mencuci tangan dengan baik dan benar. Cuci tangan menggunakan sabun, dikeringkan menggunakan tisu kering, diberikan gel antiseptik lalu dipasangkan sarung tangan plastik periapan memasak agar higienis.


Keempat, anak-anak dikenalkan bahan dan peralatan membuat pizza, seperti terigu khusus untuk membuat pizza yang berkarung-karung. Alat pembuat adonan (dough), pemipih adonan, penyimpan adonan agar mengembang, freezer beragam ukuran, dari yang sedang sampai besar seluas kamar. Bahkan, kita bisa masuk ke dalamnya. Satu lagi yang sangat penting, yaitu alat pemanggang pizza yang panasnya sampai 200 derajat lebih. Pizza akan otomatis keluar sendiri jika sudah matang.


Kelima, let's practice making pizza.
Ini hal yang sangat ditunggu anak-anak. Anak sudah disediakan dough yang sudah ditaburi saus. Juga disediakan toppingnya dalam sebuah mangkuk. Di antaranya: sosis sapi, keju mozarella, daging asap yang semuanya sudah dipotong-potong kecil. Anak-anak tinggal mengaduknya dan meratakan toping tersebut ke dalam adonan yang sudah tersedia.

Keenam, pemanggang pizza. Karena sangat panas sekali, tante pramusaji yang memasukkan pizza hasil anak-anak ke dalam pemanggang.

Ketujuh, pembuatan minuman.
Anak-anak diberikan masing-masing gelas kaca. Dibiarkan mengambil sendiri es batu secukupnya sesuai selera, Faiqa sih sedikit saja (empat butir) dan memilih minumnya. Tentu saja yang tidak bersoda, yaitu lemontea (fresh tea)

Kedelapan, wait the minute and pizza is ready. Anak-anak dengan semangat memakan pizza buatannya sendiri. Lebih menarik lagi ditambahkan saus tomat yang dibentuk nama masing-masing.

Seru sekali pengalaman Faiqa dan Sabieq siang ini. Hanya dengan 50rb saja sudah bisa mendapatkan personal pizza, lemontea, dan ice cream yang bisa ditambah toping sendiri sebanyak-banyaknya. Bonusnya apron dan topi bisa dibawa pulang ditambah sertifikat, buku mewarnai dalam goodibag yang cantik.

Sejak saat itu Faiqa mengubah cita-citanya dari dokter menjadi chef alias koki😄 dasar anak-anak masih gonta-ganti cita-cita. Intinya anak-anak sangat menikmati pizza maker Junior ini sampai ketagihan mau ikutan lagi di lain hari.

Selamat mencoba juga, Bunda.

Gambar lebih lengkap di instagram saya @imifadhil



Minggu, 02 Februari 2020

Mempersiapkan Persalinan Terindah



Judul: Persalinan Maryam, Melahirkan Keshalihan
Penulis: Mugi Rahayu
Cetakan: Ke-4, Oktober 2017
Penerbit: CV Pradita Utama (PrayU)

"Rasa yang dirasakan ibu menjelang bersalin itu akan membuat pintu jalan lahir membuka. Begitu pun pintu-pintu langit. Doa perempuan menjelaskan bersalin akan membuka pintu-pintu langit. Mengantarkan doa itu pada Allah. Masya Allah, doa itu akan menembus lapis demi lapis langit dalam sekejap. Karena ibu layaknya seorang mujahid yang bersungguh-sungguh melahirkan putranya, Sang Penerus Keshalihan."

Persalinan Maryam adalah satu-satunya persalinan yang diabadikan dalam Alquran, yaitu dalam surah Maryam ayat 22 sampai 26. Dalam proses bersalin Maryam banyak hikmah yang bisa dipetik bagi kita, kaum Nabi Muhammad saw.
Bagaimana perempuan suci yang tak pernah disentuh laki-laki bisa mengandung dan melahirkan atas izin Allah. Maryam yang kesehariannya hanya beribadah pada Allah dalam mihrabnya.

Setelah Allah meniupkan ruh ke dalam rahimnya, masyarakat di sekitarnya menjadi ragu. Kenyataan yang tidak logis, tapi mudah saja bagi Allah. Maryam pun keluar dari mihrabnya, mencari tempat yang jauh dari hina dan cacian yang menyakitkan hatinya.

Maryam menjauh untuk menjaga hatinya yang sedih tak terkira, serta menjaga janin dalam kandungannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Ibu yang sedang mengandung memang tidak boleh bersedih hati karena akan berpengaruh pada kesehatan janinnya dalam rahim.
Peristiwa Maryam mengasingkan diri juga menunjukkan bahwa dalam beribadah harus seimbang, istilahnya tawazzun. Hubungan dengan Sang Pencipta secara vertikal (Hablumminallah), harus seimbang pula dengan hubungan dengan sesama manusia secara horisontal (Hablumminannas).

Selain beribadah, bersosialisasi dengan sesama juga penting karena manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Senantiasa membutuhkan orang lain agar kelangsungan hidupnya seimbang dan sempurna.

Begitu juga dalam proses bersalin, meskipun sebenarnya seorang ibu mempunyai insting untuk melahirkan sendiri, tapi ibu membutuhkan penolong persalinan untuk mengarahkan dan memberikan motivasi di tengah proses yang tidak mudah. Dalam hal ini, dicontohkan oleh malaikat Jibril. Jibril menguatkan Maryam dengan kata-katanya yang lembut.

Peran bidan dan dokter kandungan (obgin) bagai malaikat penolong, seperti Jibril dalam persalinan Maryam. Begitulah seharusnya bidan dan dokter kandungan menolong ibu bersalin, sabar, ikhlas, dan memotivasi ibu agar terus semangat melahirkan penerus keshalihan.

Tak ada persalinan yang sama persis, meskipun beberapa anak lahir di rahim yang sama. Itu pun tanda-tanda kekuasaan-Nya. Maka tak ada penolong selain Allah. Mintalah pertolongan hanya pada Allah, dengan sabar dan salat.

Gerakan salat bisa melancarkan kehamilan dan persalinan. Misal, dengan rukuk bisa meringankan pegal-pegal dan sakit pada ibu hamil. Dengan sujud bisa membantu janin ke tempat yang semestinya. Janin yang sungsang akan berputar sehingga kepalanya tepat di bawah dan siap lahir. Maka lamakan rukuk dan sujudmu, lakukanlah salat dengan tumaninah.

Nutrisi selama kehamilan juga sangat penting untuk janin dalam kandungan. Berikanlah makanan halal dan baik, bergizi dan penuh nutrisi untuk janin. Kurma adalah simbol dalam persalinan Maryam. Allah memerintahkan Maryam melalui Jibril untuk menggoyangkan poho kurma. Lalu dengan ijin Allah kurma-kurma itu berjatuhan padahal Maryam dalam keadaan lemah.

Kurma yang masak dan jatuh itu untuk makan Maryam. Makan dan minum diperlukan untuk memulihkan tenaga ibu dalam proses melahirkan.

Di dalam buku ini lengkap disajikan kandungan gizi dalam kurma. Manfaat kurma, terutama untuk ibu hamil dan melahirkan. Ada hasil penelitian tentang kurma berkenaan dengan ibu hamil dan melahirkan. Ada pula cara mengolah kurma, jika ibu bosan untuk memakan langsung buah kurma tersebut.

Banyak sekali yang ingin dibagikan setelah membaca buku ini, mungkin tak akan ada habisnya. Sungguh sarat makna, wajib dibaca oleh ibu dan calon ibu, apalagi yang tengah mengandung dan akan melahirkan. Buku ini seperti penuntun, terutama dari sisi spiritual. Membuat ibu menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi proses luar biasa ini.

Kekurangan buku ini hanya banyak kata-kata yang salah ketik, tapi sungguh tidak mengurangi manfaatnya sama sekali. Apalagi sekarang ini tengah dibuka kembali PO buku cetakan baru yang insya Allah akan lebih baik dan mutakhir dari cetakan sebelumnya.

Akhir kata, saya memohon pada Allah semoga bisa melewati persalinan selancar ibunda Maryam, bisa melahirkan putra penerus keshalihan. Aamiin.. Allahumma aamiin..


Sabtu, 01 Februari 2020

Serba-Serbi Kehamilan Trimester Ketiga


Gambar: didesain oleh CanvaCanvas

Tak terasa sudah masuk trimester ketiga di kehamilan ketiga. Setiap kehamilan berbeda-beda rasa tentunya, atas kuasa Allah. Rasa yang tak semua bisa dijelaskan oleh rangkaian huruf. Hanya bisa dirasakan oleh hati yang tulus. Yang tahu dan paham hanya seorang ibu yang pernah mengalaminya.

Di trimester ketiga, sudah mulai semakin berat. Berat beban kandungan dan beban hidup, ups! Sudah mulai susah berjalan. Langkah kaki pastilah tidak seperti biasa. Bumil harus berjalan dengan  perlahan. Itu pun mungkin terasa sakit terutama pada kaki.

Apalagi kalau perubahan posisi, misal dari terbaring akan duduk. Jangan lupa bumil harus memiringkan dulu posisi tubuhnya barusan bisa bangun untuk duduk. Biasanya berbalik posisi juga sakit, jadi hati-hati. Kemudian dari duduk mau berdiri, mulai berjalan, dll. Bumil boleh meminta bantuan suami untuk itu semua. Memang terkesan manja atau apalah, tapi memang begitulah adanya. Kalau kebetulan suami tidak ada bisa memegang benda di sekitar bumil. Sebagai penambah kekuatan (apaan sih?!).


Tidur akan mulai tidak nyenyak, sering terbangun  karena rasa sakit itu. Disarankan memang bumil tidur dalam posisi miring ke kiri. Manfaatnya selain membuat nyaman adalah agar peredaran darah lancar. Namun, pada kenyataannya pegal gaesss! Maka sesekali bolehlah berubah posisi miring kanan sebentar.
Di trimester ini juga bumil harus sudah menyiapkan persalinan, mau lahiran di mana, biayanya kisaran berapa, mulai nabung yang serius. Lebih bagus sih dari awal kehamilan.

Selain biaya persalinan, Bumil juga sudah harus mulai menyicil mempersiapkan peralatan bayi yang nanti akan lahir. Tentu saja menyiapkan juga kebutuhan ibu selama persalinan dan setelahnya.
Untuk menghemat, disarankan tidak semua membeli. Enak kalau kita punya saudara yang belum lama melahirkan, bisa tuh pinjam saja sebagian.

Bumil susah ke mana-mana, suami susah diajak belanja. Sekarang gampang, Bun. Zamannya serba online, mau apa-apa tinggal klik datang sendiri. Ya, jari kita ajaib, bukan hanya bisa memberhentikan angkot saja. Hihiii...

Banyak toko online yang beredar, dari mulai status WA teman satu kontak kita, medsos seperti facebook, instagram, telegram, line, dll. Sampai toko-toko online yang sudah mewabah, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dll.

Disarankan kalau belanja di medsos, kita harus benar-benar kenal dengan penjualnya, misal masih tetangga atau teman yang sudah dikenal. Agar tepercaya dan memudahkan komunikasi (kalau ada komplain atau apa).

Kalau belanja di toko-toko online, lebih mudah memilih harga termurah. Namun, perlu memperhatikan jangan sampai memilih harga murah, tapi mengecewakan. Jadi hati-hati ya, Bun.

Kalau saya pribadi, selalu melihat merek yang tertera dalam deskripsi barang. Jadi, pastikan merek asli bukan barang kw. Kalaupun merek tidak tertulis, Bunda bisa lihat testimoni dari para pembeli sebelumnya.
Selamat mempersiapkan yang terbaik untuk calon buah hati🤗