Minggu, 02 Februari 2020

Mempersiapkan Persalinan Terindah



Judul: Persalinan Maryam, Melahirkan Keshalihan
Penulis: Mugi Rahayu
Cetakan: Ke-4, Oktober 2017
Penerbit: CV Pradita Utama (PrayU)

"Rasa yang dirasakan ibu menjelang bersalin itu akan membuat pintu jalan lahir membuka. Begitu pun pintu-pintu langit. Doa perempuan menjelaskan bersalin akan membuka pintu-pintu langit. Mengantarkan doa itu pada Allah. Masya Allah, doa itu akan menembus lapis demi lapis langit dalam sekejap. Karena ibu layaknya seorang mujahid yang bersungguh-sungguh melahirkan putranya, Sang Penerus Keshalihan."

Persalinan Maryam adalah satu-satunya persalinan yang diabadikan dalam Alquran, yaitu dalam surah Maryam ayat 22 sampai 26. Dalam proses bersalin Maryam banyak hikmah yang bisa dipetik bagi kita, kaum Nabi Muhammad saw.
Bagaimana perempuan suci yang tak pernah disentuh laki-laki bisa mengandung dan melahirkan atas izin Allah. Maryam yang kesehariannya hanya beribadah pada Allah dalam mihrabnya.

Setelah Allah meniupkan ruh ke dalam rahimnya, masyarakat di sekitarnya menjadi ragu. Kenyataan yang tidak logis, tapi mudah saja bagi Allah. Maryam pun keluar dari mihrabnya, mencari tempat yang jauh dari hina dan cacian yang menyakitkan hatinya.

Maryam menjauh untuk menjaga hatinya yang sedih tak terkira, serta menjaga janin dalam kandungannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Ibu yang sedang mengandung memang tidak boleh bersedih hati karena akan berpengaruh pada kesehatan janinnya dalam rahim.
Peristiwa Maryam mengasingkan diri juga menunjukkan bahwa dalam beribadah harus seimbang, istilahnya tawazzun. Hubungan dengan Sang Pencipta secara vertikal (Hablumminallah), harus seimbang pula dengan hubungan dengan sesama manusia secara horisontal (Hablumminannas).

Selain beribadah, bersosialisasi dengan sesama juga penting karena manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Senantiasa membutuhkan orang lain agar kelangsungan hidupnya seimbang dan sempurna.

Begitu juga dalam proses bersalin, meskipun sebenarnya seorang ibu mempunyai insting untuk melahirkan sendiri, tapi ibu membutuhkan penolong persalinan untuk mengarahkan dan memberikan motivasi di tengah proses yang tidak mudah. Dalam hal ini, dicontohkan oleh malaikat Jibril. Jibril menguatkan Maryam dengan kata-katanya yang lembut.

Peran bidan dan dokter kandungan (obgin) bagai malaikat penolong, seperti Jibril dalam persalinan Maryam. Begitulah seharusnya bidan dan dokter kandungan menolong ibu bersalin, sabar, ikhlas, dan memotivasi ibu agar terus semangat melahirkan penerus keshalihan.

Tak ada persalinan yang sama persis, meskipun beberapa anak lahir di rahim yang sama. Itu pun tanda-tanda kekuasaan-Nya. Maka tak ada penolong selain Allah. Mintalah pertolongan hanya pada Allah, dengan sabar dan salat.

Gerakan salat bisa melancarkan kehamilan dan persalinan. Misal, dengan rukuk bisa meringankan pegal-pegal dan sakit pada ibu hamil. Dengan sujud bisa membantu janin ke tempat yang semestinya. Janin yang sungsang akan berputar sehingga kepalanya tepat di bawah dan siap lahir. Maka lamakan rukuk dan sujudmu, lakukanlah salat dengan tumaninah.

Nutrisi selama kehamilan juga sangat penting untuk janin dalam kandungan. Berikanlah makanan halal dan baik, bergizi dan penuh nutrisi untuk janin. Kurma adalah simbol dalam persalinan Maryam. Allah memerintahkan Maryam melalui Jibril untuk menggoyangkan poho kurma. Lalu dengan ijin Allah kurma-kurma itu berjatuhan padahal Maryam dalam keadaan lemah.

Kurma yang masak dan jatuh itu untuk makan Maryam. Makan dan minum diperlukan untuk memulihkan tenaga ibu dalam proses melahirkan.

Di dalam buku ini lengkap disajikan kandungan gizi dalam kurma. Manfaat kurma, terutama untuk ibu hamil dan melahirkan. Ada hasil penelitian tentang kurma berkenaan dengan ibu hamil dan melahirkan. Ada pula cara mengolah kurma, jika ibu bosan untuk memakan langsung buah kurma tersebut.

Banyak sekali yang ingin dibagikan setelah membaca buku ini, mungkin tak akan ada habisnya. Sungguh sarat makna, wajib dibaca oleh ibu dan calon ibu, apalagi yang tengah mengandung dan akan melahirkan. Buku ini seperti penuntun, terutama dari sisi spiritual. Membuat ibu menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi proses luar biasa ini.

Kekurangan buku ini hanya banyak kata-kata yang salah ketik, tapi sungguh tidak mengurangi manfaatnya sama sekali. Apalagi sekarang ini tengah dibuka kembali PO buku cetakan baru yang insya Allah akan lebih baik dan mutakhir dari cetakan sebelumnya.

Akhir kata, saya memohon pada Allah semoga bisa melewati persalinan selancar ibunda Maryam, bisa melahirkan putra penerus keshalihan. Aamiin.. Allahumma aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar