Rabu, 05 Februari 2020

Yuk Ajak Si Kecil Jadi Pizza Maker Junior!


Sepulang kontrol kehamilan, saya menyempatkan diri berkunjung ke salah satu sahabat saat SMA. Kebetulan rumahnya berada tak jauh dari klinik yang saya datangi. Kami pun bernostalgia dengan memilih makan pizza di Pizza Hut Festival Citylink di Jalan Peta.

Saya bawa Faiqa, dan teman saya bawa Sabieq. Kedua anak kami memang seumuran hanya berbeda beberapa bulan saja. Maka tak lama untuk mereka bisa saling mengakrabkan diri. Awalnya cuek dan malu-malu, tak lama langsung bermain seru.

Saat kami tiba di PH dan memilih menu, seorang pramusaji menawarkan program yang menarik: Pizza Maker Junior untuk Faiqa dan Sabieq. Kami tidak langsung mengiakan.

"Dek, mau bikin pizza sendiri?" tanyaku pada Faiqa.
Tanpa berpikir lama, Faiqa mengangguk setuju.
Begitu juga dengan Sabieq, tampak antusias dengan program itu. Baiklah, seru juga sepertinya membuat pizza sendiri. Anak-anak akan tahu proses pembuatannya, tahap demi tahap. Kami pun mengonfirmasikan pada pramusaji yang menawari kami tadi.

Pertama, anak-anak diberikan dan dipasangkan perlengkapan memasak, apron dan topi khas koki. Anak-anak sudah seperti koki cilik sungguhan.


Kedua, dibawa masuk ke dapur Pizza Hut. Melihat langsung bagaimana pembuatan pizza.

Ketiga, anak-anak langsung diarahkan mencuci tangan dengan baik dan benar. Cuci tangan menggunakan sabun, dikeringkan menggunakan tisu kering, diberikan gel antiseptik lalu dipasangkan sarung tangan plastik periapan memasak agar higienis.


Keempat, anak-anak dikenalkan bahan dan peralatan membuat pizza, seperti terigu khusus untuk membuat pizza yang berkarung-karung. Alat pembuat adonan (dough), pemipih adonan, penyimpan adonan agar mengembang, freezer beragam ukuran, dari yang sedang sampai besar seluas kamar. Bahkan, kita bisa masuk ke dalamnya. Satu lagi yang sangat penting, yaitu alat pemanggang pizza yang panasnya sampai 200 derajat lebih. Pizza akan otomatis keluar sendiri jika sudah matang.


Kelima, let's practice making pizza.
Ini hal yang sangat ditunggu anak-anak. Anak sudah disediakan dough yang sudah ditaburi saus. Juga disediakan toppingnya dalam sebuah mangkuk. Di antaranya: sosis sapi, keju mozarella, daging asap yang semuanya sudah dipotong-potong kecil. Anak-anak tinggal mengaduknya dan meratakan toping tersebut ke dalam adonan yang sudah tersedia.

Keenam, pemanggang pizza. Karena sangat panas sekali, tante pramusaji yang memasukkan pizza hasil anak-anak ke dalam pemanggang.

Ketujuh, pembuatan minuman.
Anak-anak diberikan masing-masing gelas kaca. Dibiarkan mengambil sendiri es batu secukupnya sesuai selera, Faiqa sih sedikit saja (empat butir) dan memilih minumnya. Tentu saja yang tidak bersoda, yaitu lemontea (fresh tea)

Kedelapan, wait the minute and pizza is ready. Anak-anak dengan semangat memakan pizza buatannya sendiri. Lebih menarik lagi ditambahkan saus tomat yang dibentuk nama masing-masing.

Seru sekali pengalaman Faiqa dan Sabieq siang ini. Hanya dengan 50rb saja sudah bisa mendapatkan personal pizza, lemontea, dan ice cream yang bisa ditambah toping sendiri sebanyak-banyaknya. Bonusnya apron dan topi bisa dibawa pulang ditambah sertifikat, buku mewarnai dalam goodibag yang cantik.

Sejak saat itu Faiqa mengubah cita-citanya dari dokter menjadi chef alias koki😄 dasar anak-anak masih gonta-ganti cita-cita. Intinya anak-anak sangat menikmati pizza maker Junior ini sampai ketagihan mau ikutan lagi di lain hari.

Selamat mencoba juga, Bunda.

Gambar lebih lengkap di instagram saya @imifadhil



Tidak ada komentar:

Posting Komentar