Aku masih di kampus. Ada kegiatan himpunan yang rutin aku ikuti di pusat kegiatan kampus (PKM). Padahal matahari sudah terbenam di sebelah Barat. Langit menggelap, lampu gedung-gedung dihidupkan menambah indah Kota Bandung. Keramaian lampu-lampu tak mengurangi pikiranku yang kalut. Permasalahan pribadi, tugas kampus, dan himpunan berkeliaran di otakku.
Ponselku bergetar, memang seringkali mode hening aku hidupkan saat kuliah. Hanya getaran beberapa kali, tanda short massage service (SMS) masuk ponsel merah Nokia-ku
Aku eja isi pesan itu, untuk memastikan pesan tak enak itu benar-benar mendarat di ponselku.
"Emak masuk rumah sakit, pulang!"
Pesan dari Ibu mengguncangku. Tadi pagi saat berangkat kuliah Emak tidak apa-apa.
"Rumah sakit mana?"
"Rumah sakit Hasan Sadikin."
Kebetulan letak rumah sakit itu dekat dengan kampusku. Aku hanya tinggal satu kali naik angkot.
"Aku langsung ke rumah sakit. Ruang mana nomor berapa?"
Setelah nama ruangan kupegang, aku langsung meluncur ke tempat Emak. Kabarnya, Emak sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat karena teras sesak di dadanya. Emak perlu perawatan serius harus dirawat inap. Beruntung, tak lama Emak langsung dapat kamar.
Aku memang terbiasa bolak-balik ke rumah sakit untuk menunggui pasien. Belum lama ini Ibu dirawat karena operasi pemasangan gips di kakinya. Jadi, aku tak butuh waktu lama untuk menemukan ruangan Emak.
"Bapak pulang saja, biar aku di sini nungguin Emak."
Bapak mengiakan, lalu pulang untuk istirahat.
Emak terlihat senang karena aku menemaninya di ruangan. Dulu penjagaan keamanan belum ketat. Di ruangan itu ada beberapa ranjang kosong. Aku tidur di ranjang pasien yang kosong di pinggir ranjang Emak.
Besok pemeriksaan laboratorium untuk Emak, agar ketahuan penyakit apa yang Emak derita. Esok pagi pun aku harus pulang dulu untuk mandi dan ganti baju karena ada jadwal kuliah.
*bersambung ke bagian 11 insyaallah
#PanahKompasi12
panahkompilasi10
#komunitasliterasi
#komunitasliterasipemudipersis
#penamuslimah
#panahkompilasi
#pemudiroadtomuktamar
#kolektifkolaboratif
#pemudicerdasberakhlakulkarimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar