Minggu, 07 Agustus 2022

Cerita Emak Bagian 3: Long Distance Married (LDM)

 


“Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan” (QS Al-Mulk : 15).


Di mana pun kita berada, semua adalah bumi Allah. Bapak Aji percaya bahwa sebaik-baiknya perlindungan adalah perlindungan dari pencipta-Nya. Itulah yang membuat Bapak Aji tenang mencari nafkah jauh dari sang istri.


Hal itu pula yang membuat Emak menjadi pribadi yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan disenangi banyak orang. Apalagi saat ada di perantauan. Banyak tetangga yang sayang dan sudah menganggap Emak seperti saudara.


Setelah merdeka negeri ini pun tak luput dari kekacauan dan pemberontakan beberapa elit politiknya. Sampai suatu malam datang abdi negara menggerebek rumah sederhana Emak. Emak pun yang sedang mengelon anak-anaknya yang masih kecil terperanjat. Berjam-jam diintrogasi. Mereka mencari Bapak Aji, padahal beliau bukan bagian dari komplotan pemberontak itu.


Bapak Aji jelas difitnah. Syukurlah, beliau sedang tidak berada di rumah. Terbayang, suasana mencekam dalam rumah itu. Anak-anak menangis, Emak tegang dan ketakutan. Mereka pun akhirnya pulang dengan tangan kosong setelah lama membuat keluarga kecil itu terintimidasi.


Meski mereka sudah pergi, Emak belum tenang. Bagaimana Bapak Aji sekarang, "Semoga Allah senantiasa melindunginya," harapnya.


Hanya doa yang bisa terpanjat karena komunikasi terhambat. Dulu tidak seperti sekarang yang serba canggih. Emak hanya bisa pasrah sampai Bapak kembali ke rumah dengan selamat.


Bapak Aji pun tiba, menghampiri istri dan anak-anak. Beliau selamat karena tidak terbukti bersalah. Sementara ada beberapa teman Bapak yang tertangkap dan disiksa.


Beberapa peristiwa dilalui. Berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain. Akhirnya mereka berdua menetap di sebidang tanah di daerah Kota Bandung. Bapak Aji sudah punya pekerjaan yang tetap. Emak juga membuka warung sederhana di rumah. 


Anak-anak Emak semuanya ada sepuluh. Namun, yang tumbuh sampai dewasa hanya 6 orang. Empat orang meninggal saat mereka masih kecil. Anak-anak tumbuh dengan baik dan sekolah di pesantren.


Sesekali keluarga kecil itu pulang kampung. Mengunjungi orang tua di sana.


*bersambung ke bagian keempat insyaallah


#panahkompilasi3

#komunitasliterasi

#komunitasliterasipemudipersis

#penamuslimah

#panahkompilasi

#pemudiroadtomuktamar

#kolektifkolaboratif

#pemudicerdasberakhlakulkarimah


2 komentar:

  1. Boleh koreksi Teh? ada typo, berjam-jam diulis bernam-jam.
    dan nampaknya yang ini kekurangan kata "Bapak Aji sudah pekerjaan yang menetap" :)

    BalasHapus