Selasa, 28 Januari 2020

Keluarga Introvert


Gambar: didesain oleh Canva

Kali ini saya akan membahas tipe keluarga kecil kami. Mungkin, bagi kalian tidak penting, tapi barangkali bisa diambil sedikit manfaatnya.

Awalnya saya hanya ingin tahu minat dan bakat putri sulung saya. Namanya juga pasangan muda. Takut salah mendidik, takut salah mengarahkan bakat anak. Menurut informasi yang didapat, maka saya putuskan untuk mengambil metode STIFIn. Tes sidik jari dalam mengelompokkan kecerdasan manusia. Metode ini dipilih karena STIFIn berlaku seumur hidup. Tidak berubah-ubah seperti tes psikologi lainnya
(Cari sendiri keterangan lebih lanjut).

Singkat cerita, Fatiya pun diperiksa. Hanya sebentar, kesepuluh jarinya ditekankan pada sebuah alat sidik jari (finger print). Dalam hitungan menit sudah keluar hasilnya. Anak sulung saya mempunyai tipe personal genetik (PG) Intuiting Introvert (Ii). Anak yang dominan otak kanan, yang cenderung kreatif.

Setelah Fatiya diperiksa, saya pun penasaran dengan PG saya dan suami. Nantinya berguna bagaimana cara terbaik dalam mendidik Fatiya. Dalam ilmunya disebut STIFIn parenting.

Setelah ada rezekinya, kami lun dites kembali. Hasilnya, kami mempunyai tipe yang sama yaitu Sensing Introvert (Si).  Dengan begitu bukan hanya STIFIn parenting yang bisa diterapkan, tapi STIFIn couple pun bisa. Dari apa? Melalui sirkulasi hubungan setiap mesin kecerdasan (MK).
Waktu itu anak kedua belum diperiksa. Selain karena biaya memang masih belum cukup umur. Idealnya 2 tahun sudah bisa terbaca. Setelah menunggu sampai pas, saya pun memutuskan memeriksa Aqilla. Hasilnya, Thinking Introvert (Ti).

Lengkap sudah kami berempat bertipe introvert. Introvert dalam STIFIn tentu saja berbeda dengan introvert dalam ilmu psikologi pada umumnya. Introvert di sini hanya menunjukkan driver yang bekerja dalam mesin kecerdasan masing-masing. Introvert berarti bekerja dari dalam ke luar.

Kami bertipe sama, melakukan sesuatu harus kuat dulu tekad dalam diri. Kalau sudah bertekad, apapun aral melintang dari luar diri kita, misal lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar tidak akan berpengaruh. Sisi positifnya, kami teguh pendirian. Sisi negatifnya ya ada, bisa ditebak sendiri. Hihi..

Bagaimana dengan anak ketiga kami yang belum 'launching'? Waallhu a'laam. Mungkin extrovert (seru jadi beragam) atau introvert lagi? Hehe..

Menurut hubungan sirkulasi MK, kami pasangan yang skor cintanya NOL. Skor friendshipnya paling tinggi (4). Maka kami harus jadi pasangan yang bersahabat (sparing partner) yang bersaing dalam kebaikan.. Hehe. Do'akan kami selalu bersama sampai janah-Nya. Aamiin..
Sementara dalam STIFIn parenting, kami termasuk orang tua yang ditaklukkan anak pertama dan mendukung anak kedua. Maka gaya mendidik kami berbeda dari yang lain. Kami akan support anak-anak kami dengan memfasilitasi minat dan bakat mereka.

Awalnya, banyak komentar tidak enak di telinga. Seperti, masa kalah sama anak sendiri, gak bisa mendidik anak, dan lain sebagainya. Kami hanya bisa tutup telinga. Saya yakin setiap orang tua adalah yang terbaik. Dia akan memberikan cara terbaik dalam mendidik anak-anaknya.
Awalnya memang agak berat, tapi hasilnya luar biasa. Saya kagum sekali pada si sulung yang kreatif, dan pastinya salehah insya Allah. Dia sayang sekali pada orang tua, terutama yang saya rasakan pada saya, ibunya.

Anak kedua pun begitu, kami selalu mendukung dia yang pintar sekali, yang paling penting dalam usianya yang masih kecil bisa menunjukkan  pula kasih sayangnya pada orang tua. Ya Allah.. Nikmat mana lagi yang kami dustakan. Robbii hablii minassholihiin.. Kumpulkanlah kami di surga-Mu ya Allah, tempat terbaik dan terindah. Aamiin  ya Allah.. Ya robbal 'alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar