Minggu, 26 Januari 2020

Penulis Favorit



Siapa penulis favoritmu? Tentu kalian masing-masing punya penulis yang paling disukai. Kalau saya sih suka sekali karya-karya Tere Liye. Penulis yang akrab disapa Bang Tere ini salah satu penulis produktif di Indonesia. Karya-karyanya melimpah.
Novel pertama yang saya baca adalah Novel berkisah tentang anak kecil bernama Delisa. Salah satu korban  bencana alam Tsunami yang melanda Nangroe Aceh Darussalam. Ya, judulnya Hafalan Salat Delisa. Novel tersebut bergenre fiksi islami. Saya belum begitu suka, bahkan kesan setelah membaca novel tersebut sangat biasa saja.

Lama tidak membaca karya Bang Tere, maa syaa Allah karyanya makin banyak. Saat saya ingin mengenal novel bergenre fantasi, tutor saya merekomendasikan membaca novel serial Bumi. Berkisah tentang petualangan tiga remaja spesial dari klan yang berbeda-beda. Raib keturunan Klan Bulan; Seli dari Klan Matahari; dan Ali asli dari Klan Bumi.
Membaca serial pertama, sungguh saya langsung jatuh cinta. Padahal saya bukan pecinta genre fantasi. Fantasi Benar-benar hal yang baru bagi saya. Dari sana saya mulai mengubah penilaian saya terhadap penulis bernama asli Darwis ini. Wow keren banget Bang Tere!

Saya pun melanjutkan serial selanjutnya, Bulan, Matahari, dan Bintang. Seru sekali perjalanan mereka ke Klan Bulan, Klan, Matahari, dan Klan Bintang. Teknologi yang sangat canggih yang tak ada di Bumi kita. Semoga saya bisa melanjutkan kembali serial selanjutnya, Ceroz dan Batozar, Komet, dan Komet Minor. Katanya serial tersebut juga belum selesai. Kan "nyebelin" Bang Tere. Hehe..

Selain membaca novel serial Raib, saya juga sudah membaca Ayahku (Bukan) Pembohong, lalu beli paket novel Pulang dan Pergi. Di duo novel ini saya kembali dibuat kagum oleh gaya penceritaan Tere Liye. Ini kali pertama juga saya membaca novel bergenre aksi.

Setelah itu, saya juga dibuat membaca novel serial yang lain yang berbeda dengan genre sebelumnya. Serial yang lumayan panjang juga sampai 5 jilid. Ya, Novel serial Keluarga Nusantara. Kisah anak-anak cerdas yang penuh dengan keterbatasan. Novel ini dicetak ulang dengan judul yang berbeda.

Amelia menjadi Si Anak Kuat; Berlian menjadi Si Anak Spesial; Pukat menjadi Si Anak Pintar; dan Eliana menjadi Si Anak Pemberani. Satu lagi novel kelima berjudul Si Anak Cahaya. Jika empat novel sebelumnya berkisah tentang anak sulung sampai anak bungsu pasangan suami istri, Syahdan dan Nurmas. Nah di novel kelima ini lebih spesial karena berkisah tentang masa kecil Nurmas, ibu hebat yang telah membesarkan anak-anak hebatnya.

Bukan hanya novel-novel yang sudah saya sebutkan sebelumnya, masih banyak lagi novel keren Tere Liye yang lain dengan genre yang berbeda lagi. Di antaranya: Rindu, Tentang Kamu, Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk, Si Anak Badai, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya novel Tere Liye bisa dibilang para pembacanya keteteran mengikuti karya-karyanya. Lebih cepat Bang Tere menulis daripada penggemarnya membaca.

Selain Tere Liye juga banyak penulis yang saya kagumi di antaranya, Dewi Lestari, Andrea Hirata, Asma Nadia, Habiburrahman El Sirazi, Fiersa Besari, dll. Semoga suatu hari saya bisa mengikuti jejak mereka. Penulis produktif dan karyanya selalu best seller. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar